170 Ibu-Ibu Tertipu Investasi CV Bodong Rp 17 Miliar

0
MELAPOR: Ibu-ibu korban penipuan mengadu ke Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban di mapolres.

LUMAJANG-KADENEWS.COM: Puluhan ibu-ibu melaporkan ke Polres Lumajang karena merasa tertipu ivestasi bodong,dan arisan bodong, Jumat (02/8/2019). Para korban tersebut mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Uang yang berada dari CV Permata Bunda yang berada di Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang hingga 1 tahun belum keluar.

Nominal kerugian uang milik anggota mencapai ratusan miliar rupiah. Namun Salma pemilik CV Permata Bunda melarikan diri.

Lutfiah salah satu korban mengatakan, CV Permata Bunda berdiri selama 30 tahun awalnya lancar.

“Awal-awal ikut semuanya lancar, dan tepat waktu, namun sekarang tidak lancar,” terangnya.

Menurutnya ada dua jenis investasi yakni tabungan hari raya (Tahara) dan investasi pribadi.

“Setiap ketua kelompok akan menghimpun dana dan disetorkan kepada CV Permata Bunda milik Salma yang saat ini sudah melarikan diri,” ujar Lutfiah.

Banyak warga yang ikut tertarik menabung karena iming-iming yang ditawarkan. Jika nabung Tahara dapat 1 juta dapat gula 5 kg selama 1 tahun.

“Jika lima juta akan dapat 25 kg dan dapat kue lebaran,” tuturnya.

Total ketua kelompok Tahara yang jadi korban sekitar 170 orang, yang masing-masing memiliki anggota 40-300 orang. Jika dikalkulasi minimal satu kelompok 100 anggota, maka sudah ada 17 ribu orang yang jadi korban CV Permata Bunda.

Untuk tahun 2018, ada Rp 17 miliar lebih uang Tahara yang sama sekali tidak diberikan kepada anggotanya. Sedangkan investasi pribadi dari anggota nominalnya sampai Rp 500 miliar.

“Tahara 2018 tidak keluar ada Rp 17 milyar uang Tahara yang sama sekali tidak diberikan kepada anggotanya,” terang Lutfiah.

Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban mengatakan, ini namanya money game( permainan uang).

“Yang kita lihat sistem yang digunakan menggunakan mekanisme ponzi yakni gali lubang tutup lubang,” jelasnya.

Menurut Arsal, biasanya ada yang diawali dengan simpan pinjam tetapi saat berjalan dia harus membayar bunga.

Jadi uang masuk, tetapi dia tidak bisa mengembangkan. Setelah tidak bisa membayar uang keluar dari uang masuk, “Maka pemilik investasi kebanyakan akan melarikan diri,” ujarnya.

Kapolres Lumajang berjanji akan menindak lanjuti laporan warga, hingga akan memproses hingga tuntas, karena kerugian anggota investasi dan tabungan mencapai ratusan miliar rupiah

Bahkan pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap penariknya yakni sekretaris yang menarik dana .

“Kami mengimbau kepada Umi Salma segera kembali ke Lumajang untuk menyerahkan diri ke ke pihak kepolisian untuk mempertanggung jawabkan apa yang sudah diperbuat,” tegas Arsal.(fat/ian)