Masjid Penuh, Umat Islam Laksanakan Sholat Gerhana Bulan

Surabaya Tertutup Mendung

0

Surabaya, Kadenews.com: Umat Islam berbondong-bondong melaksanakan sholat sunah gerhana bulan pada Rabu (31/1) di Masjid dan Mushalla terdekat. Mereka mengaku senang dan bangga bisa ikut sholat gerhana bulan, karena tidak sekadar mengharapkan pahala, tapi juga mencari pengalaman spiritual.

Istiqomah, seorang ibu warga Wonocolo Surabaya, mengaku sudah berkali-kali ikut sholat gerhana. Tapi kali ini berbeda karena bisa  mengajak anak-anaknya. “Alhamdulillah, hari ini saya bisa mengajak anak-anak. Semuanya senang. Karena mereka merasa mendapatkan pengalaman baru,” ujarnya seusai melaksanakan sholat di masjid Muayyad, Surabaya.

Apa yg dialami Istiqomah ternyata hampir sama dengan yg dialami warga lain. “Saya belum tahu niatnya, tapi saya tetap ikut saja. Yang penting niatnya ikut imam. Ternyata rukuknya dua kali tiap rokaat dan bacaan suratnya panjang,. Ini tentu akan nambah pengalaman” ujar Oemiyati, warga Manukan Kulon.

Antusias warga Surabaya melaksanakan sholat gerhana bulan memang sangat besar. Hal ini terlihat banyaknya warga yg memenuhi masjid-masjid di Surabaya. Bahkan jamaah sholat gerhana bulan di masjid terbesar Al Akbar Surabaya terlihat membludak.

Humas Masjid Al Akbar, Helmy, mengatakan bahwa ribuan jamaah memadati masjid Al Akbar sejak sholat Isyak. “Jalan menuju Al-Akbar macet. Ribuan warga memang berebut jalan untuk ikut sholat gerhana di masjid Al-Akbar,” ujarnya.

SUNNAH MUAKKADAH
Dr Abd Salam Nawawi, khotib sholat gerhana di Masjid Al Akbar mengatakan, bahwa gerhana bulan adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. Tidak perlu dikaitkan dengan mitos tertentu, karena lahir atau matinya seseorang. “Hanya Allah yang tahu tentang fenomena alam ini,” katanya.

Pakar ilmu falaq UIN Surabaya ini mensitir sebuah hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah.

Hadis inilah yg menjadi dasar umat Islam untuk melaksanakan sholat gerhana dan diikuti dengan sedekah berupa makanan yg dibagikan setelah sholat gerhana. Di beberapa masjid tertentu, semua jamaah yg ikut sholat gerhana, mendapatkan nasi box atau box makanan ringan, hasil pengumpulan sedekah dari semua jemaah.

Beberapa ahli fikih menyatakan, bahwa sholat gerhana hukumnya sunnah muakkadah. Imam Syafii menyatakan bahwa sholat sunnah gerhana itu 2 rokaat dengan 4 kali rukuk dan 4 kali sujud. Namun Imam Madzhab yg lain menyatakan, dengan sholat sunnah biasa pun juga tidak mengapa.

Berdasarkan pantauan Kadenews, gerhana bulan total di Surabaya tidak bisa terlihat jelas di beberapa wilayah karena tertutup mendung. Namun warga tetap bisa mengikuti fenomena alam ini dengan memilih melihat gerhana dari televisi swasta yg menyiarkan secara langsung.

KEINDAHAN: Fenomena alam yg merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah. Manusia hanya diminta Sholat, Betdoa dan Sedekah.