Tidur Terganggu Tangisan, Anak Tiri Dibunuh

0
KORBAN: Moch Riki Ansyah. (Ist)

SURABAYA–Selama ini ibu tiri sering diidentikkan kejam, ternyata ada juga bapak tiri yang sangat kejam. Dia adalah Wisnu Cokro Buono (35) warga Jalan Sidotopo Wetan Mulia, Surabaya.

Gara-gara merasa terganggu dengan tangis anak tirinya  yang masih berumur 2,8 tahun, Wisnu Cokro Buono marah.

Dia tega membunuh Moch Riki Ansyah,  yang masih balita itu. Pelaku menganiaya korban di rumah kos Jalan Kedung Mangu Timur No. 130, Sidotopo Wetan, Kenjeran pada Rabu ( 20/6 ).

RAJA TEGA: Tersangka Wisnu Cokro Buono digiring polisi.

Menurut Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto penganiayaa terjadi saat tersangka yang  tidur pukul 16.30 di rumah kosnya terbangunkan oleh tangis  korban.

Tersangka yang langsung  membawa korban masuk ke kamar mandi. Kepala korban dipukul dengan tangan kosong. ”Posisi tangan tersangka mengepal saat memukul korban,” kata AKBP Antonius Agus Rahmanto, Senin (25/6).

Melihat korban masih menangis, pelaku memasukan kepala korban ke dalam ember yang berisi penuh air selama sekitar 10 detik.

Saat kepala korban diangkat dari dalam ember, korban sempat tersedak. Setelah itu masih dipukul pada perut, dan paha, serta dicubiti.

Setelah dianiaya, balita itu dibaringkan di kasur. Saat sang ibu datang dari halal bihalal, kaget melihat balitanya tersedak-sedak.

Ibu korban minta antar suaminya yang dinikahi 6 bulan lalu ke RS Soewandhi dengan  naik motor. “Korban dinyatakan meninggal dunia saat berada di rumah sakit sekitar pukul 18.00,” ujar kapolres.

Setelah korban dimakamkan, ada pihak keluarga yang sempat memotret saat perawatan jenazah korban di rumah sakit.

Melihat ada kejanggalan-kejanggalan di tubuh korban, akhirnya keluarga korban melapor ke polisi, Jumat (22/6/2018).

 

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim pendik membongkar makam korban untuk keperluan otopsi. “Hasilnya, tim dokter menyatakan korban meninggal karena limfanya pecah (katena pukulan, Red),” ujar kapolres.

Akhirnya polisi menangkap ayah tiri korban yang bejerja sebagai tukang las beserta barang bukti. Saat diinterogasi, tersangka pun mengakui perbuatannya.

”Saya memukul dan mencelupkan kepala korban karena jengkel mendengar korban yang rewel,” ujar Wisnu di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (ian)