Layani Threesome Rp 1 Juta per Jam Digerebek di Hotel

0
PRAMUNIKMAT: Fitria Tanjung yang menawarkan temannya lewat medsos.

SURABAYA- kadenews.com: Pangsa pasar seks lewat online di Kota Surabaya sangat tinggi. Karena itu, para pramunikmat dari kota lain pun ikut  mengais rezeki di Kota Buaya ini.

Salah satunya, Fitria Tanjung,24, warga asal Tipes, RT 02 RW 05, Tipes, Kecamatan Serengan, Surakarta menawarkan temannya berinisial RDK, 33, yang juga dari Solo.

Cewek berkulit kuning langsat ini menawarkan layanan seks bertiga yang dikenal dengan threesome itu dengan tarif Rp 1 juta per jam. Fitria pun ikut melayani lelaki hidung belang bersama RDK threesome.

Prostitusi online ini terbongkar setelah polisi mengetahui ada broadcast lewat BBM dan WA layananan threesome dengan tarif Rp 1 juta per jam. Akhirnya, Fitria dan RDK ditangkap oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya saat bergumul dengan lelaki hidung belang di hotel di Jalan Pemuda Surabaya, Kamis (8/2).

Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni  menjelaskan, dari hasil penyelidikan, polisi mengetahui jika Fitria dan korban RDK melayani tamu di kamar hotel nomor 226 di Jalan Pemuda.

“Ketiganya kami bawa ke kantor bersama barang bukti uang Rp 450 ribu, bill hotel, dua buah kondom dan satu HP,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, Fitria dan RDK ternyata berasal dari Solo. Mereka datang ke Surabaya pada Rabu malam (7/2). Mereka menginap di hotel di Jalan Pemuda dan menyebar broadcast layanan threesome di media sosial (medsos).

“Saat diperiksa, semula mereka ke Surabaya untuk liburan. Namun setelah kami dalami, tersangka dan korban memang sudah berniat mencari pelanggan di Surabaya,” ungkapnya.

Dijelaskan, baru sehari di SurabayaFitria dan RDK  sudah melayani dua lelaki hidung belang dengan layanan threesome bertarif Rp 1 juta per jam.“Ketika melayani  tamu yang kedua  kami gerebek,” ujarnya.

Saat diperiksa polisi,  Fitria mengaku  menjajakan layanan threesome sebelumnya sudah dilakukan di Solo. Namun karena beberapa bulan sepi, mereka pun bergeser ke Surabaya untuk mencari pelanggan. ” Sebab kata teman saya, pelanggan di Surabaya masih banyak,” ujar Fitria. (ni/01)