LUMAJANG-kadenews.com: Stigma masuk menjadi anggota kepolisian harus membayar mahal tidak berlaku bagi calon bintara Polri tahun 2018, Iwan Wahyudi (19).
Pemuda asal Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ini ternyata lolos mengikuti pendidikan di Pusdik Gasum Porong.
Betapa tidak, anak tunggal ini berasal dari keluarga yang tidak mampu. Sang ayah Ngatiman, keseharian sebagai buruh bangunan. Sedangkan ibunya Ngatrinil membuka usaha toko kecil-kecilan di depan rumahnya.
Suasana suka cita bercampur haru, begitu mendapat kabar jika Iwan Wahyudi dinyatakan lolos menjalani serangkaian tes menjadi seorang bintara Polri.
Dia akan melaksanakan pendidikan di Pusdik Gasum Porong. Kabar gembira ini disambut keluarga dengan tangis haru. Bahkan tetangga dekatnya sampai berdatangan ke rumahnya mengira sedang ada suatu musibah.
“Saat itu ramai suara tangisan, dan saya bersama tetangga yang lain datang ke rumah Ngatiman. Tidak disangkanya ternyata anak semata wayangnya dinyatakan lolos menjadi polisi,” ucap Menik, tetangganya.
Tetangga Iwan Wahyudi juga ikut terharu saat mengantar keberangkatan Iwan Wahyudi dan Keluarganya ke Polda Jatim. Mereka tidak menyangka bahwa anak seorang Kuli bangunan yang penghasilan hanya cukup untuk kebutuhan sehari- hari berhasil menjadi anggota Polri.
Iwan memang dikenal pandai dan sering juara kelas. Kadang tanpa malu membantu ibunya berbelanja ke pasar. Tetangganya pun ikut bangga karena Iwan bisa menggapai cita-citanya.
Selain pandai di bidang akademik, Iwan ternyata juga menguasai musik Gamelan. Bahkan, dia sering mengikuti lomba musik tradisional tersebut. (fat/ian)