SURABAYA-kadenews.com: Tim Densus 88 Anti-Teror, Gegana dan Brimob Polda Jawa Timur menggerebek rumah keluarga Dita Supriyanto yang melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) malam.
Polisi membawa mobil penjinak bom menuju ke rumah di kawasan Perumahan Wisma Indah Blok K No 22, Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Tiba di rumah tersebut, polisi langsung memasang garis police line.
Dari penggeledahan itu, polisi menemukan tiga kotak plastik yang berisi bom pipa. Tim penjinak bom berhasil meledakkan bom pipa yang ditemukan di kamar pelaku aksi bom bunuh diri tersebut.”Satu, dua, tiga,” ujar polisi memberikan aba-aba peledakan di depan rumah pelaku.
Barang bukti lainnya, sterofoam, belerang, korek kayu api, aquades, H202, HCl,aseton, black powder. “Sterofoam untuk meningkatkan daya bakar, bom ini Triaseton Perioksida termasuk high explosive (daya ledak tinggi, Red),” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan.
Menurut Rudi bom yang ditemukan di rumah pelaku sama dengan bom yang meledak di tiga gereja, kemarin. “Iya bom yang ditemukan di kamar pelaku sama dengan yang meledak di tiga gereja,” ujarnya.
Saat Rudi, masuk rumah pelaku mendapati di dalam rumah dalam kondisi berantakan. Banyak buku yang berserakan.”Di bagian belakang ditemukan busur panah dan bekas latihan memanah,” terangnya.
Selain Kapolrestabes, tampak pula Wali Kota Tri Rimasharini dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman yang ikut memantau penggeledahan di rumah pelaku.
Warga di sekitar rumah pelaku, tak ada yang menyangka Dita Uprianto bersama istri Puji Kuswati dan keempat anaknya, Yusuf Fadil, 18, dan Firman Halim, 16, anaknya Fadila Sari, 12, dan Pamela Riskika,9, yang menjadi pelaku aksi bom bunuh diri.
“Saya tak menyangka Pak Dita sekeluarga yang bergaul dengan baik dengan tetangga menjadi pelaku bom diri,” ujar salah satu tetangganya. (ian)
