Warga Kedungringin Pasuruan Buat Surat Terbuka Untuk Presiden

0
TUNTUTAN WARGA: Surat terbuka ke Presiden Jokowi lewat spanduk yamg dipasang di pinngir jalan.(Foto: a. zainurrifan/ kadenews.com)

PASURUAN – KADENEWS.COM: Gara-gara sering dilanda banjir,  warga Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan mengirim surat terbuka kepada Presiden Jokowi.

TUNTUTAN WARGA: Surat terbuka ke Presiden Jokowi lewat spanduk yamg dipasang di pinngir jalan.(Foto: a. zainurrifan/ kadenews.com)

Uniknya, surat terbuka itu berupa baliho besar yang berisikan keluhan warga.

Mereka memasang baliho di sejumlah titik di Jalan Raya Surabaya – Banyuwangi, Senin (25/11/2018).

Salah satu juru bicara warga Kedungringin, Henri Sulfianto menjelaskan, surat terbuka yang ditujukan ke Presiden Jokowi karena warga sangat kecewa dengan Pemkab Pasuruan dan Pemprov Jatim.

Warga sudah geram, dan jenuh karena setiap tahunnya kebanjiran, mengungsi dan bersih – bersih rumah setelah diterjang banjir.

“Kami ingin ada solusi. Warga sudah berusaha maksimal untuk menyampaikan aspirasinya. Mudah – mudahan melalui surat terbuka untuk presiden ini bisa segera memberikan jalan keluar,” harapnya.

 

Ia menyadari Presiden Jokowi berada di Jakarta dan tidak membaca langsung spanduk tersebut. Namum adanya media, ia berharap aspirasinya bisa didengar presiden. Selain itu,  presiden itu mempunyai mata di mana-mana.

“Pak Presiden tolong dengar aspirasi kami. Kami mengadukan hal ini karena semua upaya telah buntu. Sehingga harapan warga hanya kepada presiden. Kalau Pak Presiden tidak peduli dengan kami. Kami harus ke mana lagi,” kata Henri.

Dijelaskan Henri, selama ini  warga sudah menggugat dan meminta pertanggungjawaban dari Pemkab Pasuruan serta BBWS.

Warga meminta agar Sungai Wrati dibersihkan, tapi faktanya sampai sekarang tidak ada ujungnya.

Desa Kedungringin bukan tempat untuk pembuangan limbah. Masyarakat dan petani Kedungringin, butuh hidup tanpa limbah dan tidak takut ancaman banjir.

Dikatakan, Desa Kedungringin ini dibelah oleh Sungai Wrati yang menjadi langganan banjir saat musim hujan.

“Kami khawatir, kalau Sungai Wrati tidak segera dinormalisasi dan dibersihkan, kami khawatir Desa kami tenggelam,” kata dia.(aza/ian)