PASURUAN – KADENEWS.COM : Pemasangan baliho besar yang berisi surat terbuka untuk Presiden tidak bertahan lama. Pasalnya, ada tekanan dari polisi dan forpimka Beji agar membongkar baliho tersebut.
Menurut koordinator aksi Henry Sufianto, dirinya diminta membongkar baliho oleh Kapolsek Beji. Baliho tu hanya berdiri selama 3 jam dari pukul 12. 00 hingga 15.00 WIB. Setelah itu baliho yang disangga dengan tiang bambu itu diturunkan.
Ia menurunkan baliho itu karena akan ada acara bersih-bersih pada Kamis (29/11/2018). Rencananya seluruh perusahaan dan instansi terkait akan membersihkan enceng gondok yang memenuhi sungai.
“Kapolres infonya ditelepon Kapolda, lalu memerintahkan Kapolsek dan forpimka Beji untuk berunding dan menurunkan baliho. Janjinya itu, bareng-bareng akan membersihkan enceng gondok yang memenuhi sungai Wrati, “kata Henry.
Menurut Henry, masyarakat terpaksa menurunkan baliho. Jika Kamis tidak ada giat pembersihan, baliho akan dipasang lagi.
Seperti diketahui, baliho itu berisi surat terbuka kepada Presiden Jokowi. Warga Desa Kedungringin memprotes karena sering terjadi banjir di kampungnya. Salah satu penyebabnya karena saluran air sungai terhambat enceng-enceng gondok. (aza/ian)
