“Pendidikan di Pasuruan Harus Naik Kelas”

0
ANTUSIAS: Peserta Rembug Pendidikan yang membeludak di Gedung Serba Guna Pemkab Pasuruan. (Foto: a.zainurrifan/kadenews.com)

PASURUAN – kadenews.com : Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan menggelar Rembug Pendidikan di gedung Serbaguna Pemkab Pasuruan, Senin (30/4/2018).

Saat membuka Rembug Pendidikan, Sekda Kabupaten Pasuruan Agus Sutiyaji, mengatakan IPM (Indek Pembangunan Manusia) Kabupaten Pasuruan berada di rangking 28 se-Jawa Timur.  Indikatornya adalah pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. “Lamanya masa pendidikan anak di Kabupaten Pasuruan 6,5 tahun,” ujarnya.

Sementara itu key note speaker KH Mujib Imron menyampaikan mengacu data yang disampaikan oleh sekda, maka sewajarnya pendidikan di Kabupaten Pasuruan, harus naik kelas.

“Pendidikan di Kabupaten harus sinergi antara pendidikan agama, formal dan informal,” ujar KH Mujib.

Menurutnya sinergi ini harus melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, desa dan RT. “Tidak perlu dikotomi sekolah negeri dan swasta,”ujarnya.

Sedang Rektor UIN Malang Prof. DR Abdul Haris mengemukakan pendidikan sektor penting yang punya pengaruh besar dalam kehidupan.

“Perlunya Quran, koran dan peluang, agar kehidupan itu bisa tegak dan bisa berdiri sendiri,” katanya.

Rembug ini dimoderatori oleh Rektor ITSNU Dr Bustomi dan sebagai pembanding adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Dr Iswahyudi dan Kepala Kemenag Dr As Abdul Anam.

Rembug Pendidikan ini dihadiri 650 dari unsur PGRI, Pergunu dan Maarif. Dan diharapkan saran dan kritik bisa menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan.(aza/ian)