Tinjau SDN Gentong Ambruk, Mendikbud Nadiem Dicurhati Guru

0
TINJAU SD AMBRUK: Mendikbud Nadiem Makarim saat mengunjungi SDN Gentong, Pasuruan. (a.zainurrifan/ kadenews.com)

PASURUAN – KADENEWS.COM: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anwar Nadiem Makarim mendatangi empat ruang kelas yang roboh di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Kamis (7/11/2019) pukul 13.15 WIB.

Kehadiran Nadiem didampingi Irjen Kemendikbud didampingi Sekda Kota Pasuruan Bahrul Ulum dan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siti Zunniati. Mantan bos Go-Jek itu memperhatikan dengan seksama kondisi kelas V-A, V-B, II-A, hingga II-B.

Ambruknya empat ruang kelas ini menewaskan seorang guru Sefina Ary Wijaya (19) dan satu siswi kelas II B Irza Almira Ramadhani (8).

Pasca mengecek ruangan, Nadiem melakukan rapat tertutup di ruang sekretariat sistem penjaminan mutu internal (SPMI). Rapat diikuti Kepala SDN Gentong Endang Ganefa, dan para guru SDN Gentong, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Hudiono, Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail, Sekda Kota Pasuruan Bahrul Ulum.

Pertemuan tertutup itu berlangsung sekitar 15 menit. Nadiem terlihat kerap berbicara dan menoleh kepada Endang yang duduk di kanannya. Endang terlihat sesenggukan menceritakan kejadian yang menimpa SDN yang dipimpinnya yang berlokasi di Jalan Kiai Sepuh itu.

Nadiem menegaskan, tim dari inspektorat jenderal tengah melakukan investigasi. “Ini merupakan peristiwa tragis, dan kami sudah menerjunkan tim investigasi dari Kemendikbud untuk menindaklanjuti atas kasus ini,” tandas Nadiem.

Nadiem megungkapkan bahwa peristiwa ini merupakan bencana untuk dunia pendidikan karena menelan seorang guru dan satu siswi di sekolah ini.

“Kami turut berbela sungkawa kepada keluarga korban, dan semoga peristiwa ini tidak terulang kembali dalam dunia pendidikan di Indonesia,” tambah Nadim.

Setelah itu Mendikbud melayat ke guru dan murid yang tewas. Nadiem ke rumah duka Irza Almira ditemui orang tua Irza, yakni Mohammad Zuber dan Ummul Khoiro. Nadiem juga bertakziah ke rumah duka Sevina Arsy Wijaya di Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo. Kehadiran Nadiem disambut isak tangis keluarga korban dan  ia juga mengobrol dengan kedua orangtuanya.

 

Nadiem tak hanya meninjau SDN Gentong dan bertakziah. Kesempatan itu sekaligus dia manfaatkan untuk menghimpun keluhan para guru dan kepala SD maupun SMP.

Hal itu terlihat dalam pertemuan di SDN Pekuncen. Nadiem meminta kepada belasan guru dan kepala sekolah untuk menyampaikan curhat. Guru SDN Pekuncen, Subur, mengeluhkan kebijakan pendidikan yang kerap berubah-ubah setiap ganti menteri. ”Seperti kurikulum. Jadi, kami harus terus menyesuaikan dengan kebijakan baru,” bebernya.

Subur juga mengeluhkan sebagai wali kelas disibukkan untuk menyusun silabus dan RPP. Itu butuh waktu berjam-jam, Pak Menteri, ini tiap hari,” keluhnya.

Kepala SMPN 5 Kota Pasuruan M. Amin menyampaikan keberatan dengan program swakelola proyek fisik yang dibebankan kepada sekolah.

”Kami takut seperti kejadian kemarin, karena kalau ada apa-apanya, kan kepala sekolah sebagai penanggung jawab. Sebaiknya di-handle langsung oleh dinas terkait seperti dinas PU,” ujarnya. (za/ian)