Terduga Teroris Pedagang Ikan Tewas Ditembak di Manukan Wetan

0
EVAKUASI: Jenazah Teguh dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim.

SURABAYA-Pasca terjadi teror bom bunuh diri secara beruntun di Surabaya, Densus 88 Antiteror terus memburu persembunyian para terduga teroris.

Terbaru, Densus 88 terlibat baku tembak dengan terduga teroris seorang laki-laki yang diduga bernama Dedi Sulistiantono alias Teguh (45). Dia berdomisili di Jalan Sikatan IV Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Surabaya, Selasa (15/5/2018) pukul 17.15 WIB.

Aksi baku tembak yang menjadi perhatian warga sekitar, membuat seorang terduga teroris tewas. Jenazah korban langsung dibawa ambulans ke RS Bhayangkara Polda Jatim tiba pukul 18.15.

Pasca terjadi baku tembak, warga di sekitar TKP, berhamburan keluar mendekati rumah terduga teroris.”Saya sempat menghalau warga, yang mendengar tembakan malah mendekat,” ujar Habib, saksi mata.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Barung Mangera membenarkan adanya baku tembak antara Densus 88 melawan terduga teroris di Manukan Wetan tersebut.

“Karena melakukan perlawanan dan membahayakan keselamatan petugas, makan kita ambil tindakan tegas,” ujar Barung.

Polisi melakukan tindakan tegas, lanjut Barung, dengan pertimbangan perlawanan yang dilakukan terduga teroris sangat membahayakan warga.”Karena di daerah itu kawasan padat penduduk,” ujarnya.

Ketua RT 06 RW 02,  Ramin mengatakan, orang yang terduga teroris itu namanya Teguh. Sehari sebelum Ramin  sempat dimintai tolong oleh pihak kelurahan mencari info keberadaanTeguh.

“Informasinya Teguh ada kaitannya dengan Anton (terduga teroris yang tewas ditembak di Runawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Red),” ujarnya.

Menurutnya, Teguh kesehariannya berjualan ikan dan kepiting di Pasar Sikatan. Namun, sejak tiga minggu lalu tidak berjualan.

Dijelaskan, Teguh mempunyai tiga anak namun tidak diperbolehkan sekolah, hanya disuruh mengaji saja.

Ramin menjelaskan domisilnya sempat berpindah-pindah karena pernah bertengkar dengan tetangganya saat bermukim di RW 02. Aktivitasnya biasanya  di masjid Alfurqon.

“Informasinya saat dikejar, Teguh membawa senjata, tapi saya tidak jelas. Selain Yanti istri Teguh, ada dua wanita yang diamankan,” ujarnya. (sus/ian)