Gagal Test Spesialis Bedah, Dokter Tewas Meloncat dari Lantai 8 Tunjungan Plaza

0
KORBAN: dr Michael Mulyono

SURABAYA -kadenews.com:   Gara-gara diduga depresi karena tak lolos test dokter spesialis bedah, dr Michael Mulyono, 28,  memilih jalan pintas.

Dia diduga nekat bunuh diri dengan meloncat dari gedung Tunjungan Plaza (TP) Lantai 8, Rabu (11/4/2018) pukul 14.10. Akibatnya korban tewas dengan kondisi mengenaskan. Hal ini disampaikan oleh Kapolsek Tegalsari, Kompol David Trio Prasojo.

Aksi bunuh diri dokter yang tinggal di Jalan Kedungdoro 36-46 B-11, Surabaya ini hampir bersamaan dengan peristiwa kebakaran yang terjadi di gedung TP 6 lantai 13, sekitar pukul 14.25.

Orang kali pertama mengetahui kejadian tragis itu, seorang tukang parkir. Setelah mendengar ada benda jatuh, dia menemukan Michael Mulyono sudah tak bernyawa dengan posisi telungkup di tanah di depan loading dock TP 6.

TRAGIS: Petugas mengevakuasi jenazah korban dr Michael Mulyono ke RSUD dr Soetomo. (ist)

Setelah menemukan korban yang berbaju batik dan bersepatu hitam itu,  sang tukang parkir meminta temannya melapor ke polisi. Tak berselang lama, polisi dari Polsek Tegalsari dan Tim Inafis Polrestabes mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Berdasarkan hasil olah TKP,  korban tewas akibat luka parah di kepala dan dadanya. Serta beberapa tulangnya patah. Polisi juga menemukan korban membawa sejumlah obat-obatan.

Mengenai identitas korban terungkap, setelah keluarga korban mendatangi kamar mayat RSUD dr Soetomo.

Kapolsek Tegalsari, Kompol David Trio Prasojo menambahkan, pihaknya masih menyelidiki bagaimana korban bunuh diri. Selain memeriksa saksi, pihaknya juga memeriksa rekaman CCTV di mall tersebut. Termasuk mengidentifikasi obat-obatan yang dibawa korban.

Menurut David polisi mengetahui dugaan motif korban bunuh diri, setelah meminta keterangan ibu korban.

Disebutkan, Michael adalah mahasiswa kedokteran yang baru lulus dan mengalami stres berat. Pemicunya  setelah satu kali gagal dalam ujian menjadi dokter spesialis bedah. Sebenarnya korban sudah tes ulang, namun hasilnya masih menunggu.

“Hal itu dibenarkan oleh keluarga korban, yang memang mendapati korban terlihat stres berat beberapa bulan terakhir,” jelas  David.

Kapolsek menjelaskan, Michael meninggalkan rumah menuju TP  sekitar pukul 13.00. Bahkan, sebelum pergi, dari keterangan ibu korban, Michael sempat pamitan bila akan ke TP. Kemudian sang adik mengorderkan taksi online.

Setelah itu, tak ada komunikasi sekitar satu jam lebih kemudian, keluarga korban mendapat kabar Michael tewas. (da/01)