Dosen ITS Populerkan Arsitektur Nusantara

0
ANGKAT POTENSI NUSANTARA: Seminar dan sarasehan arsitektur yang bertajuk "Peng-konsteks-an Arsitektur Nusantara" di kampus ITS Surabaya, pada Senin (12/03).

SURABAYA-kadenews.com: Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar acara seminar dan sarasehan arsitektur yang bertajuk “Peng-konsteks-an Arsitektur Nusantara” di kampus ITS Surabaya, pada Senin (12/03).

Para arsitek kenamaan Indonesia turut hadir sebagai panelis dalan acara ini. Beberapa di antaranya adalah Prof Ir Gunawan Tjahjono MArch PhD, Ir Popo Danes, Ir Eko Agus Prawoto MArch, Ir Yori Antar, dan lainnya.

Agenda berskala nasional ini juga dihadiri ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ahmad Djuhara, yang bertindak sebagai moderator seminar.

PAKAR: Para arsitek kenamaan Indonesia sebagai panelis dalan di antaranya adalah Prof Ir Gunawan Tjahjono MArch PhD, Ir Popo Danes, Ir Eko Agus Prawoto MArch, Ir Yori Antar, dan lainnya.

Menurut Guru Besar Departemen Arsitektur ITS, Prof Dr Ir Josef Prijotomo MArch, arsitektur nusantara memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi setara dengan arsitektur Eropa, Amerika, dan lainnya. Namun hal tersebut tergantung pada sikap setiap orang dalam memandang kedudukan arsitektur nusantara itu sendiri.

“Arsitektur nusantara tidak hanya kebanggaan bangsa Indonesia, namun juga merupakan bagian dari arsitektur dunia,” ungkap pria kelahiran Malang, 70 tahun silam itu.

Dengan pesatnya kemajuan teknologi, pengetahuan mengenai arsitektur modern maupun arsitektur luar negeri begitu cepat hadir di Indonesia. “Hal tersebut mengakibatkan proses pendidikan arsitektur menjadi lebih terfokus ke desain yang justru kurang mencerminkan jati diri Indonesia,” ungkapnya.

Ir Budiman Hendropurnomo, salah seorang panelis juga mengungkapkan bahwa arsitektur modern kini telah menjadi tradisi di Indonesia. Bahkan, juga mulai menggeser kedudukan arsitektur asli Indonesia. “Sayangnya, kita terbuai arsitektur luar negeri hingga lupa hal hebat apa saja yang dimiliki Indonesia,” ungkap Duta Cermat Mandiri tersebut.

Di samping itu, Prof Ir Gunawan Tjahjono MArch PhD dari Universitas Indonesia juga memaparkan pemikirannya terhadap arsitektur nusantara. Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam merubah mind set bagi arsitek maupun calon arsitek nantinya.

Acara Peng-konteks-an Arsitektur Nusantara ini juga mencakup sayembara makalah yang terdiri dari makalah penelitian, diskursus, studi kasus dan pengabdian. “Makalah terbaik yang terpilih akan dipresentasikan dalam seminar arsitektur nusantara yang akan digelar Selasa (13/03) di tempat yang sama,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, juga dilaksanakan diskusi terbuka terkait penerapan arsitektur nusantara dalam dunia pendidikan maupun keprofesian. “Nantinya, diharapkan akan muncul pemikiran dan pandangan baru yang akan memberi sumbangan bagi hadirnya arsitektur Indonesia yang tidak meninggalkan karakter dan ciri khas dari Indonesia itu sendiri,” jelasnya. (wim/01)