Militer Rusia Pesan 7 Kapal Carbotech di Banyuwangi

0
TERCEPAT DI ASIA: Uji coba kapal pesanan militer Rusia di Selat Bali (Foto: Urip Liamrtono Aris/kadenews.com)

CANGGIH: Bupati Anas saat melakukan pengguntingan pita. (Foto: Urip Liamrtono Aris/kadenews.com)

 

BANYUWANGI-kadenews.com: Kembali industri perkapalan Banyuwangi mendapat kepercayaan besar memasok ke berbagai negara. Kali ini, industri perkapalan Banyuwangi mengekspor kapal RIB (Rigit Inflatable Boat) jenis carbotech ke Rusia. Ekspor kapal tersebut melalui salah satu produsen kapal berteknologi tinggi, PT Lundin Industry.

Kapal pesanan militer Rusia itu, Senin (12/3) berhasil diuji coba di Selat Bali. Ikut dalam sea trail tersebut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Direktur PT Lundin Industry John Lundin.

PELUNCURAN: Bupati Anas saat melakukan pengguntingan pita. (Foto: Urip Liamrtono Aris/kadenews.com)

Menurut John Lundin, kapal itu mempunyai lambung 38 feet. Dengan ukuran lambung tersebut, kapal berteknologi tinggi ini diklaim sebagai produksi kapal tercepat di Indonesia, bahkan Asia.

“Kelebihannya, kecepatannya mencapai 85 knots (160 km/jam) dan dirancang mampu menahan kekuatan di atas G7 (gravitasi 7). Saat ini yang tercepat di Indonesia, bahkan mungkin Asia,” kata Lundin.

Ditambahkannya, saat ini lima kapal sudah dikirim ke negeri Beruang Merah. Total pemesanan Rusia sebanyak 7 kapal.

“Tadi yang diuji coba adalah kapal keenam. Khusus kapal keenam dan ketujuh kecepatannya 85 knot, di atas kecepatan lima kapal yang kami kirim sebelumnya 50 – 60 knot,” jelas Lundin.

Tidak hanya Rusia, negara yang memesan kapal dari PT Lundin Industry di Banyuwangi itu. Selain Rusia, ternyata dua model kapal carbotech produksi Lundin itu juga digunakan untuk operasi militer di Swedia.

“Kami banyak menerima pesanan kapal untuk militer, seperti dari Bangladesh, Hongkong, Malaysia, Brunei, Singapura,” jelas Lundin.

Keberhasilan industri perkapalan Banyuwangi memproduksi kapal Rusia itu menumbuhkan kebanggan bagi warga setempat yang banyak bekerja di PT Lundin. Di antaranya adalah Hari Hermawan, karyawan assembling (perakitan/penggabungan komponen kapal).

“Saya terlibat untuk assembling kapal Rusia ini, rasanya bangga karena negara-negara di dunia bisa pesan ke Banyuwangi,” ujar pria lulusan SMK PGRI 2 Banyuwangi itu.

Sementara Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyatakan, pihaknya optimistis kalau peluang industri perkapalan semakin terbuka lebar di Banyuwangi. Sekaligus diharapkan hal itu bisa menggerakkan perekonomian lokal.

Bupati Anas mencontohkan, pengembangan dermaga kapal pesiar yang digarap anak perusahaan BUMN di Pantai Boom, Banyuwangi.

Dengan investasi marina di Pantai Boom yang bakal menyedot kapal pesiar, ada potensi bisnis pemeliharaan dan penyimpanan kapal (docking).

“Selama ini, kebanyakan kapal pesiar melakukan docking dan pemeliharaan penunjangnya di Surabaya dan Bali. Nah ke depan harus bisa di Banyuwangi. Bisa semakin menambah penyerapan tenaga kerja, membikin perputaran ekonomi baru di sini,” pungkas Anas.

Keberhasilan industri perkapalan di Banyuwangi itu pun mendapat apresiasi positif dari Bupati Anas. “Selamat untuk PT Lundin. Ekspor ini membuktikan industri kapal dalam negeri punya daya saing tinggi di kompetisi global, sekaligus mendukung visi kemaritiman Presiden Jokowi,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (rip/har/01)