Kecelakaan Bersama Ibu di Surabaya, Siswi SD Diculik Ditinggal di Pasuruan

0
HARU: Dwi Astuti memeluk erat Vanessa. (ist)

SURABAYA-kadenews.com: Awas  penculik anak bergentayangan, setelah Shakila Rahmawati, 5,  sempat dibawa penculik ngekos di Jalan Karangan IV Surabaya selama dua hari, kini giliran siswi kelas 3 SD Muhammadiyah 4 Pucang  Vanessa Dewi Saraswati, 9,  yang menjadi korban.

Bocah asal Jalan Rungkut Barata Blok UC, Surabaya ini diculik saat kecelakaan naik motor bersama ibunya Dwi Astuti dan adiknya, Abimanyu. Kecelakaan itu terjadi saat korban pulang dari sekolah, di dekat Jembatan Ngagel Intan, Selasa (22/1) pukul 14.30. Korban baru ditemukan di SPBU Raci Pasuruan, pukul 20.00.

 

Ibu korban Dwi Astuti menceritakan, kecelakaan motornya yang terperosok itu awal dari kasus peculikan putrinya. “Setelah jatuh, adiknya Vanessa menderita luka di jidatnya dan berdarah. Sedangkan, Vanessa luka tak parah,” ujarnya.

Setelah kejadian, Dwi Astuti dan Abimanyu ditolong oleh dua pengendara motor dibawa ke RS Premier Surabaya. Begitu pula, Vanessa dibonceng pengendara Vario pelat nomor L juga beriringan ke RS Premier.

Namun, sesampai di RS Premier, Dwi Astuti bingung karena Vanessa tak kunjung tiba. Hingga berjam-jam tak kunjung muncul. “Saya langsung memberitahu keluarga dan melapor ke polisi,” ujarnya.

Hilangnya bocah yang masih berseragam sekolah ini langsung viral di Facebook. Kabar baik baru diterima sekitar pukul 20.00.  “Anak saya ditemukan di SPBU Raci Pasuruan sambil menangis,” ujarnya.

Menurut pengakuan Vanessa kepada sang ibu, dirinya ditolong oleh petugas SPBU saat pelaku akan membeli BBM. Korban yang menangis ini menjai perhatian orang banyak, apalagi kasus hilang Vanessa viral di facebook.

“Saat itu pelaku berhenti mengisi BBM di SPBU tersebut, Kemudian anak saya diturunkan lantas ditinggal begitu saja,” ungkapnya.

Dwi Astuti menambahkan, sebenarnya saat mengetahui pelaku tak berhenti di RS Premier, Vanessa sudah berontak. “Namun pelaku tancap gas menuju arah Sidoarjo. Selama di perjalanan Vanessa berontak dan menangis. Tapi oleh pelaku diancam akan diturunkan di tengah jalan,” ujarnya.

Ibu korban mengaku bersyukur putrinya akhirnya bisa berkumpul kembali. Dwi Astuti menyambut putrinya dengan pelukan erat dan tangis haru di Mapolres Pasuruan.

“Saya dihubungi pihak kepolisian bahwa anak saya ditemukan di SPBU Pasuruan. Selanjutnya kami ke Pasuruan bersama pihak Polrestabes Surabaya,” ujarrnya.

Kini polisi sedang memburu pelaku yang mengenakan helm hitam itu. “Kami akan berkoordinasi dengan polisi Pasuruan dan untuk mengidentifikasi pelaku,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan.

kapolrestabes mengimbau kepada orang tua agar selalu waspada dalam menjaga dan mengawasi buah hatinya. Sebab kasus penculikan anak sudah terjadi dua kali.

“Ini kali kedua ibu membawa anak tetapi tidak fokus dalam menjaga anak sehingga anaknya dibawa orang,” katanya.

Pekan lalu, Shakila bocah berusia lima tahun asal Manyar Gresik menjadi korban penculikan Ahmad  Wahyudi, 33, asal Kedungturi Timur, Waru Sidoarjo.

Pelaku membawa kabur Shakila setelah bersama dalam bus dari perjalanan dari Gresik ke Surabaya. Saat sang ibu korban Siti Musharifah sibuk mengurus administrasi asuruansi di kantor BRI Life Jalan Diponegoro Surabaya, Rabu (17/1). Keesokan harinya, pelaku diringkus dan korban ditemukan di kos Jalan Karangan IV Surabaya. (wan)