Calon Jemaah Umrah di Jatim Resah, Vaksin Meningitis Habis

0
UMRAH PLUS TURKI: Silaturahmi para pimpinan travel umrah di Jatim diisi dengan penawaran umrah plus Turki dengan menghadirkan Owner Cappa Travel dari Turki, Fatih (tengah) dan Hasan (kanan).

SURABAYA-KADENEWS.COM:
Ratusan calon jemaah umrah di Jawa Timur resah karena vaksin meningitis di sejumlah Faskes (fasilitas kesehatan) dan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) di wilayah Jawa Timur kehabisan stok. Sejumlah jemaah nekat pergi ke Jawa Tengah dan Jakarta untuk mendapatkan suntik meningitis.

Menurut Ketua Forum Komunikasi Pengusaha Travel Umrah dan Haji (FK Patuh) Jatim, H Ahmad Bajuri, keresahan jemaah umrah soal vaksin ini, sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak awal September 2022. “Namun karena pemerintah kurang cepat mengantisipasi, maka sejak Senin (18/9) kemarin, vaksin meningitisnya habis,” ujar Bajuri ditemui di sela-sela acara Turki Gathering di Hotel Luminor, Surabaya.

Ketua Forum Komunikasi Pengusaha Travel Umrah dan Haji (FK Patuh) Jatim, H Ahmad Bajuri bersama owner Cappa Travel Turki Fatih (tengah) dan Hasan (kanan).

Ada sebanyak 177 biro perjalanan umrah dan haji di Jawa Timur yang terkena dampak dari kelangkaan vaksin ini. “Pendaftaran vaksin meningitis secara online untuk sementara ditutup. Karena vaksinnya baru tersedia sekitar bulan Oktober 2022,” tandas Bajuri menirukan keluhan para pimpiman travel.

Berkaitan dengan kelangkaan vaksin ini, Bajuri bersama pimpinan biro perjalanan umrah di Jawa Timur telah melakukan audiensi dengan pihak KKP Surabaya. “Kami hanya pelaksana tugas, keputusannya dari pusat. Kami sudah mengajukan penambahan stok vaksin dari 750 per hari menjadi 1.000, tapi belum disetujui,” ujar Slamet, Kepala KKP Surabaya sebagaimana disampaikan Bajuri.

Atas nama pimpinan biro perjalanan umrah dari Jawa Timur, Bajuri mengimbau kepada pemerintah, terutama Kemenkes untuk segera menyiapkan stok vaksin meningitis di Jawa Timur sesuai kebutuhan. Mengingat jumlah jemaah umrah dari Jawa Timur adalah terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat.

“Kami tidak ingin KKP dianggap menjadi penghambat jemaah beribadah, tapi kenyataannya ada 30 lebih jemaah umrah di bandara Juanda, Surabaya, yang ditangguhkan umrahnya karena masalah kartu vaksin meningitis,” tegas Bajuri, seraya menambahkan jika sampai awal Oktober tidak ada vaksin, maka jumlah jemaah umrah yang gagal berangkat ajan bertambah karena tidak tersedianya vaksin.

Meski demikian, Bajuri mengapresiasi sikap para petugas KKP Surabaya yang sangat komunikatif dan memberikan respons yang cepat setiap ada keluhan dari para pimpinan travel. “Semoga Oktober 2022 nanti, ketersediaan vaksin sudah berlimpah di seluruh Indonesia,” ucap Bajuri. (*)