Banjir Mengancam, Wabup Minta Lereng Gunung Argopuro Direboisasi

0
Wabup MB Firhaun Barlaman dan kawasan Gunung Argopuro.

JEMBER-KADENEWS.COM : Maraknya musibah banjir yang terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Jember, mendapat perhatian khusus dari Wakil Bupati (Wabup) Jember, MB Firjaun Barlaman alias Gus Firjaun.

Wabup Gus Firjaun meminta agar reboisasi lereng Gunung Argopuro, makin ditingkatkan. Sebab terjadinya penggundulan hutan di kawasan hutan Argopuro menjadi salah satu penyebab banjir, khususnya daerah Jember Barat.
“Berbagai stakeholder kita ajak untuk menanam kembali di lereng Argopuro yang hutannya sudah beralihfungsi menjadi lahan perkebunan,” jelas MB Firjaun Barlaman, Wakil Bupati Jember, usai mengunjungi lokasi banjir, Kamis (11/11/2021).

Terjadinya kerusakan hutan ini, lanjut wabup, akibat dari ketidaksadaran oknum terhadap keberadaan dan fungsi hutan. Ini terlihat dari terjadinya pembiaran penggundulan hutan, yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Kali ini lokasi yang diterjang banjir setidaknya ada tiga kecamatan , yaitu kecamatan, Semboro, Tanggul dan Sumberbaru.
“Kami berharap kepada semua pihak, terutama di perhutani, untuk menjaga kelestarian hutan ini dengan tidak mengalihfungsikan,” pinta Gus Firjaun.

“Makanya perlu ada penataan. Mudah-mudahan ini bisa segera kita awali dengan penanaman pohon-pohon yang berbatang keras, agar ada serapan air, dan bisa menahan longsor,” ujarnya.
Dikatakan, penanaman kembali (reboisasi) hutan, merupakan keharusan yang mesti dilakukan, sekalipun itu butuh waktu yang relatif lama untuk melihat hasilnya.”Bisa sepuluh sampai lima belas tahun,” jelasnya

Namun demikian, lanjutnya, demi kepentingan generasi mendatang, penanaman pohon ini harus sudah diawali sejak sekarang. “Sehingga generasi mendatang tidak mengalami seperti yang kita alami saat ini,” ungkap wabup.

Sementara itu, pemerhati lingkungan Indra GM mengatakan penyebab banjir di kawasan Jember Barat tersebut diduga kuat akibat rusaknya hutan yang terjadi di daerah hulu. Menyempitnya daerah resapan di lereng Gunung Argopuro inilah yang mengakibatkan air hujan langsung meluncur ke kawasan yang lebih rendah tanpa tertahan dan terserap di kawasan hutan.

Akibatnya, lanjut pria yang juga aktifis sosial tersebut, debit air sungai seketika mendadak menjadi tinggi hingga meluap ke pemukiman penduduk dan lahan pertanian. Sungai Tanggul yang merupakan tumpuan dari 6 anak sungai (Sungai Leprak, Patemon, Darungan, Batu Urip, Sukokulon, dan Sungai Rowotapen) tidak lagi sanggup menampung volume air hujan yang langsung mengalir ke sungai tanpa terserap hutan.

Untuk diketahui, banjir yang terjadi di banyak titik, utamanya di kawasan barat Kabupaten Jember ini, telah menggenangi ratusan hektar lahan pertanian dan pemukiman penduduk. Berdasarkan data yang ada, banjir terjadi di 11 titik yang berada di tiga kecamatan, Semboro, Sumberbaru, Tanggul.

Dari data tersebut diketahui, rumah yang terendam berada di Desa Sidomulyo dan Pondokjoyo, Kecamatan Semboro. Di Sidomulyo rumah warga yang terendam sebanyak 176 KK, dan di Pondokjoyo sebanyak 76 KK. (wk/ian)