Unjuk Rasa Tolak Proyek Umbulan

0
SPANDUK TUNTUTAN: Pengunjuk rasa di lokasi  galian pipa Umbulan di Pleret membentangkan spanduk. (Foto: Ahmad Zainurrifan/kadenews.com) 
 PASURUAN – kadenews.com: Unjuk rasa yang mengatasnamakan Serikat Rakyat Tolak Umbulan (Seratu ) di lokasi penggalian pipa Umbulan Jalan Raya Pleret mengagetkan warga. Pasalnya, selain memacetkan jalan utama Pleret – Warungdowo, masyarakat sekitar lokasi penggalian pipa Umbulan ikut meramaikan unjuk rasa tersebut.
Massa tidak terlalu banyak,  karena dari masyarakat juga ingin gabung maka jumlah massa semakin membeludak.
Salah satu orator  unjuk rasa Suryono Pane,  mengatakan, unjuk rasa ini bagian ketidakpuasan masyarakat terhadap pelaksanaan proyek strategis nasional ini, yang merugikan masyarakat Kabupaten Pasuruan.
“Di Pasuruan sendiri masih kekurangan air,  kok  dikomersilkan ke daerah lain. Belum lagi kerusakan akibat penggalian dan eksploitasi yang berlebihan terhadap lingkungan, ” ujarnya.
Dikatakan, Seratu meminta dokumen SPAM (sistem penyediaan air  minum) dibuka termasuk amdal (analisa dampak lingkungan) yang belum transparan. Makanya Seratu minta dihentikan kelanjutan proyek strategis nasional ini.
STOP PROYEK: Massa menghadang di depan eskavator, sehingga aktivitas proyek terhenti. (Foto: Ahmad Zainurrifan/kadenews.com)
 “Yang merasakan dampaknya adalah warga Pasuruan, yang dari luar  tinggal menikmatinya. Apalagi investornya dari swasta,” tambahnya.
Akibat  unjuk rasa ini arus lalulintas macet total. Dan penggalian pipa juga dihentikan. Selesai berorasi massa bergerak ke kantor Pemkab Jl. Hayam Wuruk.

Berdasarkan KPBU (kesepakatan pemerintah dan badan usaha) proyek ini akan diselesaikan selama 2 tahun. (aza)