PASURUAN – kadenews.com: Unjuk rasa yang mengatasnamakan Serikat Rakyat Tolak Umbulan (Seratu ) di lokasi penggalian pipa Umbulan Jalan Raya Pleret mengagetkan warga. Pasalnya, selain memacetkan jalan utama Pleret – Warungdowo, masyarakat sekitar lokasi penggalian pipa Umbulan ikut meramaikan unjuk rasa tersebut.
Massa tidak terlalu banyak, karena dari masyarakat juga ingin gabung maka jumlah massa semakin membeludak.
Salah satu orator unjuk rasa Suryono Pane, mengatakan, unjuk rasa ini bagian ketidakpuasan masyarakat terhadap pelaksanaan proyek strategis nasional ini, yang merugikan masyarakat Kabupaten Pasuruan.
“Di Pasuruan sendiri masih kekurangan air, kok dikomersilkan ke daerah lain. Belum lagi kerusakan akibat penggalian dan eksploitasi yang berlebihan terhadap lingkungan, ” ujarnya.
Dikatakan, Seratu meminta dokumen SPAM (sistem penyediaan air minum) dibuka termasuk amdal (analisa dampak lingkungan) yang belum transparan. Makanya Seratu minta dihentikan kelanjutan proyek strategis nasional ini.
“Yang merasakan dampaknya adalah warga Pasuruan, yang dari luar tinggal menikmatinya. Apalagi investornya dari swasta,” tambahnya.
Akibat unjuk rasa ini arus lalulintas macet total. Dan penggalian pipa juga dihentikan. Selesai berorasi massa bergerak ke kantor Pemkab Jl. Hayam Wuruk.
Berdasarkan KPBU (kesepakatan pemerintah dan badan usaha) proyek ini akan diselesaikan selama 2 tahun. (aza)