Pernah ke Destinasi Wisata Megalitikum?

0
DESTINASI LANGKAH: wisata Stonehenge Van Java atau lebih dikenal dengan sebutan Batosoon Solor di Bondowoso. (foto:ist)

BONDOWOSO–kadenews: Destinasi wisata Stonehenge Van Java atau lebih dikenal dengan sebutan Batosoon Solor siap menuju pentas dunia. Sebab dengan terbangunnya infrastruktur jalan senilai Rp 11,031 miliar tersebut, akses menuju tempat wisata megalitikum itu semakin nyaman.

“Dulu, jalan menuju Solor hanya berupa jalan makadam. Namun, saat ini, menjadi jalan aspal hotmix,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bondowoso, Karna Suswandi.

Dijelaskannya bahwa jalan yang dibangun sepanjang 9,5 km. 5,650 km berupa jalan hotmix dan 3,850 km berupa telford.

Kepala Dinas Pariwisata Bondowoso, Harry Patriantono, menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur tersebut akan semakin membuka jalan Solor menuju pentas dunia.

“Karena, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pendukung suatu destinasi wisata dinyatakan layak kunjung,” ujarnya.

 

DITUNJANG INFRASTRUKTUR: Wisata peninggalan zaman batu ini siap go internasinal dengan dibangun akses jalan.

Menurutnya, pembangunan destinasi wisata Solor jangan berhenti sampai di sini saja. Sebab, untuk menuju destinasi wisata kelas dunia harus memenuhi sejumlah faktor pendukung.

Di antaranya, tempat itu memiliki daya tarik, terdapat sarana dan prasarana pendukung, terdapat hospitality (keramahan) dari masyarakat setempat dan marketing.

“Karena itu, pembangunan di Solor harus berjalan terus dan dilakukan dengan melepaskan ego sektoral. Semua pihak harus terlibat. Pengembangan suatu destinasi wisata bukan hanya domain Dinas Pariwisata,” kata Harry.

Ihwal Solor, Harry mengatakan selain tempatnya memiliki daya tarik, Solor juga bisa dijadikan tempat wisata edukasi.
“Solor bisa dijadikan tempat belajar terutama tentang situs megalitikum,” kata Harry.

Untuk memperlancar konektivitas kawasan wisata Solor dan Kabupaten Bondowoso, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Dinas PUPR Bondowoso membangun infrastruktur jalan di Desa Cermee hingga Desa Solor.

Pembangunan jalan ini untuk mendukung pariwisata di Kabupaten Bondowoso. Karena, Kecamatan Cermee memang memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Yakni, situs Purba Betho So’on dan Air Terjun Solor.

Karna Suswandi mengungkapkan pembangunan infrastruktur jalan selain bertujuan meningkatkan industri pariwisata juga untuk peningkatan ekonomi dan industri yang ada di Kabupaten Bondowoso.

“Desa Cermee ini mempunyai potensi wisata yang cukup bagus salah satunya, Betho So’ondan diharapkan dengan dibangunnya jalan ini bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi bagi warga Solor dan Bondowoso,” kata Karna.

Setelah infrastruktur jalan dibangun, lanjutnya, wisatawan diharapkan bisa kembali ke Solor.

Disamping itu, Karna menambahkan, jalan yang dibangun dimulai dari Desa Cermee sampai Desa Solor yang panjangnya sekitar 10,5 Km.

Dijelaskannya setelah itu, Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga akan membangun infrastruktur jalan dari Solor sampai Kecamatan Ijen.

“Anggaran untuk pembangunan jalan yang menuju Stonehenge ini, sekitar Rp 11,8 miliar yang sumber dananya dari Dana Alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan jalan sepanjang 10,5 Km, dari ruas jalan Desa Suling Wetan sampai Desa Solor,” papar Karna.

“Nanti, kita bangun akses jalan dari sini (Solor) sampai Ijen. Ini segitiga emas,” papar orang nomor satu di Dinas PUPR Bondowoso itu.

Sebelumnya, Karna bersama perwakilan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) mengungkapkan pembangunan infrastruktur jalan selain bertujuan meningkatkan industri pariwisata juga untuk peningkatan ekonomi dan industri yang ada di Kabupaten Bondowoso.

Sementara itu, Adi Suwito dari P2JN mengatakan, anggaran DAK tidak hanya dialokasikan untuk lokasi wisata saja. Tetapi juga dapat dilaksanakan pertanian dan peningkatan ekonomi daerah.

“Setahu saya, di Jawa timur, baru ada dua kabupaten yang mengalokasikan DAK ini untuk akses menuju tempat wisata. Salah satunya, ya, Solor Stonehenge ini,” kata Adi.

Kepala Desa Solor, Supandi, mengungkapkan rasa senangnya dengan pembangunan infrastruktur jalan. Dengan akses jalan menuju Solor yang lebih baik. Supandi yakin perekonomian warga menjadi maju dan bisa mengenalkan potensi wisata Solor kepada khalayak umum.

“Kalau dibangun, pasti Solor akan lebih maju. Dan ekonomi warga Solor bisa meningkat, warga bisa berjualan di dekat wisata Betho So’on ini,” ungkap Kades Solor.

Selain itu, P2JN juga berencana untuk meneruskan jalan dari Desa Solor ke Kawasan Wisata Ijen.

Karna mengatakan PUPR Bondowoso juga menyiapkan anggaran senilai Rp 33 miliar untuk memperbaiki insfrastruktur jalan menuju obyek wisata Kawah Wurung Kecamatan Ijen.

Pembangunan insfrastruktur jalan dari Sumber Gading Kecamatan Sumber Wringin menuju wisata Kawah Wurung akan diperbaiki. Harapannya supaya para wisatawan yang akan menuju obyek wisata tersebut dapat berjalan dengan mudah tanpa harus menghindari jalan yang berlubang.

“Ruas-ruas jalan yang parah akan dibenahi semua. Tetapi, yang baru kita lakukan yaitu di Kecamatan Ijen menuju wisata Kawah Wurung,” jelas Karna Suswandi.

Menurut Karna Suswandi, pembangunan pada tahun 2017 dibangun di empat titik. Yaitu, jalan dari Sumber Gading ke Sukorejo, jalan dari Sukorejo menuju Gunung Malang, lalu jalan Gunung Malang ke Kecamatan Ijen.
Pembangunan ruas jalan di Kawah Wurung menghabiskan anggaran senilai Rp 3 miliar. Sehingga, total pembangunan tersebut menghabiskan anggaran hingga Rp 33 miliar.

“Anggaran yang digunakan melalui DAK dan untuk kekurangan Kawah Wurung akan diambilkan dari dana PUPR,” katanya.

Menurutnya pembangunan tersebut akan terus berjalan melalui prosedur pengadaan barang dan jasa yang telah ditetapkan.

“Karena, harus melalui lelang sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan yang berlaku, ” jelasnya.(yw)