Bangun Sarana dan Prasarana Destinasi Wisata untuk Dongkrak Kunjungan Wisatawan

0
ALAMI: View pedesaan menjadi daya tarik wisatawan. (ist)

Reportase: Prima Yuniar Wahyudi

Disparpora  Ubah Strategi Pengembangan Destinasi Wisata

BONDOWOSO-kadenews.com: Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga (Disparpora) Bondowoso mengubah kebijakannya terkait pengembangan destinasi wisata di kabupaten ini. Apabila sebelumnya, anggaran di kantor ini banyak dialokasikan untuk promo destinasi wisata namun saat ini, kebijakan penggunaan anggaran ini dibuat lebih berimbang.

INDAH: Suasana di destinasi wisata Almour, destinasi wisata yang dikelola BumDes di Bondowoso. (ist)

“Alokasi anggaran di sini untuk tahun 2017-2019 memang dibuat lebih berimbang. Alokasi anggaran untuk pembangunan sarana prasarana dan promosi dibuat lebih berimbang,” kata Kepala Bidang Pariwisata Disparpora Bondowoso, Sunaryadi, S.E.
Dikatakannya bahwa perubahan perimbangan alokasi anggaran ini sangat signifikan terhadap angka kunjungan wisatawan di berbagai destinasi wisata di Bondowoso.

WISATA ALAM: Desa wisata di Almour yang menjadi jujukan wisatawan. (ist)

“Dulu, pada tahun 2015, alokasi anggaran untuk promosi jauh lebih besar. Sekitar 60:40. Namun, setelah , komposisisinya dibuat lebih berimbang ternyata memberi pengaruh yang signifikan terhadap angka kunjungan wisatawan,” jelas Sunaryadi.

Pembangunan sarana dan prasarana ini, imbuhnya, terbukti mampu mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Bondowoso.

“Bahkan, dengan bantuan yang kami berikan dengan berbagai fasilitas seperti flying fox di destinasi wisata yang dikelola BumDes sekalipun mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. Artinya, pembangunan sarana dan prasarana di destinasi wisata itu sangat efektif untuk menarik minat wisatawan,” ujarnya.

Ihwal jumlah pengunjung destinasi wisata yang dikelola BumDes yang mulai menggeser destinasi wisata yang dikelola Pemkab Bondowoso, Sunaryadi tidak mempermasalahkannya.

Sekarang, memang terjadi semacam euphoria destinasi wisata yang dikelola BumDes di mana banyak desa yang mengalami euphoria dalam menggali potensi wisata. Desa bahkan bergerak sangat cepat dalam mengenalkan potensi wisatanya melalui medsos.

“Kami terus melakukan pembinaan terhadap Kelompok Desa Wisata yang mengelola destinasi wisata tersebut. Kami terus memberi info kepada masyarakat sekitar tentang dunia pariwisata. Kami juga memberikan bantuan-bantuan. Singkatnya, kami terus memberi support,” ujarnya.

Dijelaskannya pula bahwa pembinaan yang dilakukan terhadap destinasi wisata ala BumDes ini bisa dilihat di Destinasi Wisata Almour.

Destinasi wisata yang terletak di Desa Alas Sumur Pujer  ini menduduki peringkat teratas dalam hal jumlah pengunjung. Pada tahun 2017 lalu, jumlah pengunjung di destinasi wisata ini mencapai 53.375 pengunjung.(*)