Satpol PP Lumajang Amankan Lelaki Berjubah

0
INTEROGASI: Satpol PP mengelilingi Murdianto, lelaki berjubah asal Purbalingga, Jawa Tengah yang membawa tas.

LUMAJANG-kadenews.com: Untuk mengantipasi yang tidak diinginkan oleh para pelaku teroris, Satpol PP Lumajang mengamankan satu orang yang dicurigai di Alun-alun Lumajang, Kamis (17/5/2018).

Karena mencurigakan dengan berpakaian jubah biru dengan membawa tas ransel warna orange yang mondar-mandir di sekitaran Alun-alun Lumajang, petugas langsung mengamankan orang tersebut.

Ketika dilakukan pendekatan secara persuasif, jajaran Satpol PP Lumajang melakukan penggeledahan isi tas dan identitas. Namun petugas tidak menemukan benda-benda mencurigakan.

“Setelah digeledah isi tas tidak ada benda yang mencurigakan, hanya ada dua sarung dan sajadah. Serta dua unit handphone dalam kondisi mati,” ujar Kepala Satpol PP Lumajang Basuni.

Pihaknya akan mengantarkan orang tersebut ke Terminal Minak Koncar, Wonorejo, Lumajang namun dia tidak bersedia. Alasannya masih ingin berada di Lumajang untuk melakukan perjalanan ritualnya menjadi musyafir.

“Dia bernama Murdianto warga Purbalingga, Jawa Tengah. Saat ini berada di dalam Masjid Anas Mahfud Kota Lumajang sedang melakukan salat dhuhur dan sedang dipantau oleh sejumlah aparat kepolisian,” kata Basuni.

Dia mengharap kepada masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaanya dan peduli terhadap sesama. Karena itu diminta segera melapor ke aparat terdekat ketika menemukan hal mencurigakan dan diminta tidak main hakim sendiri.

Menurut  Basuni, sikap antisipasi dini dan selalu kontrol diri, peduli terhadap situasi sosial dan lingkungan memang sangat bagus dilakukan oleh siapapun dan kapanpun serta dimanapun.

“Karena ini juga merupakan bagian dari kecintaan terhadap diri dan lingkungan serta NKRI,” ujarnya.

Meskipun adanya kejadian bom bunuh diri di Surabaya belum lama ini, setidaknya tak menjadikan apriori terhadap sesama apalagi terhadap umat islam.

“Karena sudah jelas aliran agama apapun yang benar tentu saja mengajarkan kasih dan sayang terhadap sesama dan bukan justru menyakiti apalagi membunuhnya.

Dikatakan, semua elemen masyarakat diminta tetap bijak dalam menyikapi setiap persoalan yang ada. Selain itu,  diminta tidak mudah terprovokasi dengan isu sesat dan ideologi liberal dengan berbagai janji apapun.  “Karena jika sudah terdogma maka jelas sangat sulit keluar dari pemahaman sesat tersebut,” pungkasnya.(fat/ian)