Dandim Lumajang Bersama Lintas Agama Kutuk Pengeboman Tiga gereja

0
KOMPAK: Dandim 0821 bersama tokoh lintas agama sepakat kutuk aksi pengeboman gereja di Surabaya.

LUMAJANG – kadenews. com: Pasca aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya, berbagai kecaman dan reaksi mengutuk tindakan tersebut dilakukan oleh elemen dan komponen masyarakat di tanah air.

Bertempat di Gereja Kristen Jawi Wetan ( GKJW ) Jl. Gatot Subroto No. 59 Desa Karangsari Kecamatan Sukodono, Dandim 0821 Lumajang bersama tokoh lintas agama menggelar aksi pernyataan sikap berkaitan dengan tragedi itu, Minggu (13/5/2018).

Letnan Kolonel Agus Iskarman S.E, bersama dengan seluruh tokoh lintas agama menegaskan, bahwa Kodim 0821 beserta seluruh jajaran bersama dengan seluruh tokoh lintas agama dan komponen serta elemen masyarakat Kabupaten Lumajang, mengutuk keras terhadap segala bentuk aksi radikalisme dan terorisme atas nama agama dan aliran agama apapun di Indonesia yang dilakukan oleh sekelompok teroris.

“Aksi yang mereka lakukan sungguh tidak beradab dan tidak berperi kemanusiaan. Agama manapun tidak pernah mengajarkan kekerasan, tetapi agama mengajarkan kedamaian dan cinta kasih kepada sesama. Dan kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban aksi teror di seluruh gereja di Surabaya yang menjadi target aksi mereka,” jelas Dandim.

Letkol Agus juga menyatakan, bahwa Kodim 0821 beserta dengan seluruh jajaran akan senantiasa bersinergi dengan seluruh aparat di wilayah Kabupaten Lumajang untuk mewujudkan kondisi wilayah yang kondusif dan terkendali dari segala rencana serta aksi sekelompok golongan tertentu yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat. Selain itu,  dmenjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

Dandim 0821 juga mengajak kepada seluruh komponen masyarakat kabupaten Lumajang untuk tidak takut terhadap ancaman teror yang dilakukan oleh sekelompok golongan tertentu yang berusaha mengacaukan suasana damai diantara kita.

“Akan tetapi senantiasa tetap waspada terhadap segala kemungkinan situasi yang ada. Berikan peran aktif dengan melaporkan hal menonjol yang terjadi kepada aparat keamanan agar aksi yang mereka rencanakan dapat kita netralisir dan diantisipasi dengan tepat serta cepat,” harap Dandim.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Pendeta GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan) Karangsari Sukodono Drs. Joni. S, bahwa pihaknya turut prihatin dengan kejadian yang ada di Surabaya.

“Sebagai umat ciptaan Tuhan hendaknya kita saling tolong menolong dengan sesama dan tidak saling menyakiti karena kita semua adalah bersahat, bersaudara untuk saling tersenyum menciptakan kedamaian,” tambahnya.

Sementara K.H. Sukandar tokoh masyarakat di wilayah Sukodono  menambahkan, muda-mudahan kejadian yang sangat mengecewakan bagi seluruh umat beragama tidak terjadi di wilayah Lumajang yang kita cintai bersama.

“Seyogjanya sebagai insan hamba Tuhan tidak sepatutnya kita saling menyakiti dan seharusnya berdampingan tetap hidup rukun meskipun beda keyakinan untuk saling tolong menolong kepada sesama,” harapnya.(fat/ian)