Dianggap Bukan Kelalaian, Pimpinan Ritual Maut di Jember Bebas

0
WAWANCARA: Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo memberi keterangan pers, Senin (9/4). (Foto: ukik wahyu saputra/kadenews.com)

JEMBER- Polisi akhirnya membebaskan Husnan atau Bindereh Husnan, pimpinan ritual penyembuhan di Pantai Paseban yang berakhir dengan tewasnya 3 orang akibat tergulung ombak lepas dari jeratan hukum.

Kepastian tidak diteruskannya kasus ini ke ranah hukum disampaikan Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo,Senin (9/4).

Menurutnya karena tidak ada unsur kelalaian maka yang bersangkutan bebas dari tuntutan. “Berdasarkan keterangan saksi-saksi, sesuai dengan berita acara pemeriksaan dan penyidik serta ahli pidana, sejauh ini perkara ini bukan perkara pidana,”kata AKBP Kusworo Wibowo.

Menurut Kusworo tidak dilanjutkannya penyidikan kasus ini oleh polisi karena berbagai alasan. “Saudara H (Husnan) bukan yang mengajak sepuluh orang (yang ikut ritual, Red) duduk-duduk di tepi pantai,”lanjutnya.

“Keputusan duduk-duduk di pinggir pantai atas dasar keputusan masing-masing, mengikuti ritual dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan,”ujar Kusworo.

Nasib nahas timbulnya korban jiwa peserta ritual ini menurut Kusworo,terjadi setelah datang ombak besar menghantam para peserta ritual.

“Tanpa sepengetuan mereka muncul gulungan ombak. Menurut saksi-saksi sudah tidak berada dalam pantauan. Sudah diperingatkan agar tidak maju dahulu (oleh Husnan, Red) kemudian ada 4 orang yang terseret oleh ombak 1 orang berhasil diselamatkan 3 orang tidak bisa diselamatkan,”kata AKBP Kusworo Wibowo.

Keputusan Husnan tidak ditetapkan sebagai tersangka juga didukung oleh keluarga korban.” Keluarga korban sudah memahami perkara ini dan meminta perkara ini tidak diproses secara hukum. Ritual (yang dipimpin, Red) H ini sebenarnya hanya untuk A (anak yang sakit, Red). Namun karena rembug keluarga akhirnya semua anggota keluarga dimandikan bersama dan dimandikannya bukan dengan berendam tapi air laut disiramkan dengan gayung,” jelas Kusworo Wibowo.

Seperti diberitakan sebelumnya 3 orang warga Kabupaten Probolinggo tewas akibat terseret ombak Pantai Paseban Jember saat mengikuti ritual penyembuhan. Dua orang korban tewas langsung ditemukan. Sedangkan seorang korban lainnya tiga hari kemudian ditemukan tak bernyawa tak jauh dari lokasi ritual. (kik/01)