Gubernur Jatim : P4TM Perjuangkan Nasib Petani dan Pedagang Tembakau Melalui Trunding House

0
LAPORAN: Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM), H. Khairul Umam, menyampaikan laporannya.

PAMEKASAN – KADENEWS. COM : Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta kepada pengurus
Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM) dalam memperjuangakan nasib petani dan pedagang tembakau melalui Truding House.

“Kenapa ? Karena ketika menghadap Menteri Keuangan RI juga diikuti para Dirjennya, menananggapi persoalan tataniaga Tembakau di Jawa Timur, khususnya Madura, Menkeu RI merekomendasikan dibentuk truding house,” katanya.

Dihadapan para Masyayi (Ulama, Red) dan Pengurus P4TM, menurutnya, di Jawa Timur ada 3 (Tiga) Truding House, yakni di Bakorwil Pamekasan, Bakorwil Bojonegoro dan Bakorwil Jember.

“Kebetulan di sini (Bakorwil Pamekasan) ada truding house. Maka P4TM bisa menggunakan tempat itu. Sekarang itu, bagaimana kita bersama-sama menata regulasi supaya petaninya untung dan sejahtera,” ucap Gubernur Khofifah pada sambutan Deklarasi Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM), Sabtu (6/8-2022).

Menurutnya, upaya mencapai kesejahteraan itu, dirinya sudah berkoordinasi dengan Bakorwil Pamekasan, dan pihaknya siap untuk dijadikan trading house atau rumah dagang bersama bagi para Petani tembakau se-Madura.

SELAMAT: Pengukuhan Pengurus Paguyuban Petani dan Pedagang Tembakau Madura.

Deklarasi P4TM, hadir Gubernur Jatim, KH. Rofii Baidawi, KH. Tijani, Hosanul Qosasi, selaku tokoh Madura, Wakil Bupati Pamekasan, RB Fattah Jasin, Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin, Forkopimda, pengusaha dan ribuan petani tembakau se Madura.

Sebelumnya, Ketua P4TM, Khairul Umam dalam laporannya, gagasan pembentukan paguyuban ini atas dasar keluh kesah para petani dan pedagang tembakau. P4TM ini dibentuk tidak ada tujuan politik. Pihaknya sudah dikosultasikan kepada Ulama dan tokoh masyarakat.

“Kami berharap masalah tembakau ini termasuk anjloknya harga dan pengambilan sample mendapat respon pemerintah dan pihak pabrikan (pihak pembelian, Red). Karena kami tahu pihak pabrik bagus,” ucapnya.

Sementara KH. Ahmad Roffi Baidawi, pimpinan ponpes Al Hamidi mengatakan, sejarah berdiri P4TM antara lain banyak keluhan petani dan pedagang tembakau kepada para ulama, termasuk keluhan itu disampaikan kepada dirinya.

Maka dari itu, para ulama khususnya tergabung di Bassra merasa terpanggil untuk membahas persoal yang dihadapi petani dan pedagang yang selalu merugi. Memang di Madura, Tembakau ini suatu andalan menunjang dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

Acara, lalu dilanjutkan paparan persoalan tembakau dan tataniaga yang belum memihak kepada petani oleh Ahsanul Qosasi, selaku Tokoh Madura. Kemudian, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Ahsanul Qosasi, menuliskan pesan dan tandatangan di plakat deklarasi P4TM. (pras/ian)