Kemenag Siapkan Skenario Berangkat Haji

0
AUDIENSI FK PATUH: Pengurus FK Patuh Jatim beraudiensi dengan Plt Kakanwil Kemenag Jatim. (Dari kiri) Mas Amirudin, M Nurul Huda, Ahmad Bajuri dan Rachmat Witjaksono.

SURABAYA-KADENEWS.COM:  Berapapun jumlah kuota haji yang akan diberikan oleh pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia, petugas kanwil Kemenag Jawa Timur telah menyiapkan skenario keberangkatannya.

“Mohon doanya, semoga Indonesia diberikan kuota haji oleh Arab Saudi,” ujar M Nurul Huda, Plt Kepala Kakanwil Kemenag Jawa Timur saat bertemu dengan pengurus FK Patuh (Forum Komunikasi Pengusaha Travel Umrah dan Haji) Jatim di kanwil Kemenag Jatim,  Senin (24/5/2021).

Menurut Kakanwil, persiapan yang telah dilakukannya adalah menyangkut segala bentuk pelayanan dan perlindungan kepada jemaah. “Kami telah siapkan semua, termasuk petugas dan pembimbing ibadah,” ujar Huda, yang juga menjabat sebagai Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini.

Sesuai KMA (Keputusan Menteri Agama) No 121 Tahun 2020 tentang Kuota Haji Jawa Timur, bahwa jumlah jemaah haji Jatim yang tertunda berangkat tahun 2020 adalah sebanyak 34.516 orang, dengan prioritas lansia sebanyak 353 orang. Sedangkan petugas pembimbing KBIHU ada 47 orang dan petugas Haji Daerah (PHD) sebanyak 236 orang,

Sebelumnya, Ketua FK Patuh Jatim A. Bajuri melaporkan kepada Kakanwil bahwa kementerian kesehatan Arab Saudi telah mengumumkan akan melayani jemaah haji sebanyak 60 ribu orang, terdiri dari 15 ribu warga Arab Saudi dan 45 ribu dari seluruh dunia.

“Arab Saudi telah merilis bahwa ibadah haji tahun 2021 tetap dilaksanakan, namun terbatas hanya sebanyak 60.000 orang dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Bajuri didampingi Mas Amirudin (bendahara) dan Rahmat Witjaksono (sekretaris).

Menanggapi informasi tersebut, Plt Kakanwil M Nurul Huda mengatakan bahwa skenario keberangkatan jemaah haji Indonesia tetap mengacu kepada hasil “Bahsul Masail” yang telah dilakukan oleh Menteri Agama beberapa waktu lalu.

“Kemenag telah menyiapkan keberangkatan haji mulai kuota 100 persen (231.000) sampai kuota yang terkecil, 5 persen, yaitu sekitar 12 ribu orang. Itu sebagai bukti bahwa kami tetap optimis untuk pelaksanaan haji 2021” ujar pria kelahiran Pacitan ini.

Melihat makin dekatnya pelaksanaan ibadah haji, menurut Huda, kemungkinan Indonesia akan memberangkatkan jemaah haji di bawah 50 persen dari kuota biasanya. “Karena calon jemaah haji harus sudah masuk Asrama Haji paling lambat 18 Juli 2021” ujarnya.

Oleh karena itu, Huda berpesan kepada calon jemaah haji untuk berdoa agar dimudahkan untuk berangkat haji. “Haji itu takdir Allah dan ditentukan dengan 3 hal, yaitu niat, sehat dan ragat (Jawa: biaya),” tandasnya.

Dengan niat dan biaya saja tidak cukup, harus disertai badan sehat. “Karena saat ini dunia sedang dilanda musibah kesehatan akibat pandemi covid-19, maka haji terhalang kesehatan. Kita hanya bisa berdoa dan ikhlas. Semua atas kehendak Allah,” ujar pria mantan kepala kantor Kemenag Pacitan ini. (jur/ian)