Oleh: Hansen
Bila Anda ke Bandara Juanda T-2, jangan lupa singgah di Rumah Makan Cak Mat yang berada di kawasan Parkiran. Meski berada di Komplek Bandara International, namun harga makanan yang ditawarkan sangat terjangkau. Menu makanannya juga sangat beragam, mulai dari Soto Daging, Nasi Bebek, Nasi Madura, hingga aneka penyetan.
“Kami memang sengaja mendesain Resto ini, untuk mereka-mereka yang datang ke Bandara T-2 tetapi hanya mengantar atau menjemput. Tentu kelas mereka masih berorintasi pada makanan murah dan enak, maka Resto Cak Mat ini yang jadi sasaran”, kata Arik Kasmari, owner Resto Cak Mat.
Resto Cak Mat ini seakan menjadi solusi, bagi mereka yang sudah terpateri pikirannya, bahwa makan di Bandara itu mahal. Tidak heran, resto yang buka 24 jam ini selalu ramai pengunjung.
“Selain pengunjung Bandara, tidak sedikit dari kru pesawat, mekanik dan karyawan kantor di Juanda ini yang memilih makan di sini. Selain harga yang sangat terjangkau, juga rasa bisa dibandingkan dengan retoran yang branded”, tantang Arik yang juga pengusaha Furnitur ini.
Dari sekian macam menu yang ditawarkan, ada beberapa menu yang menjadi favorit pengunjung Bandara Juanda T-2, yaitu Soto Buntut dan Nasi Madura. “Bahkan teman-teman dari Kementerian yang mengawal Bosnya di Juanda, suka sekali Soto Buntut. Sebelum dan sesudah penjumputan, mereka banyak nongkrong di Resto Cak Mat”, ujar Sarjana Sastra Indonesia ini.
Arik menambahkan, konsepnya memberi tempat makan orang-orang yang berada di kawasan Bandara International ini bak gayung bersambut. Sebelumnya, banyak yang memilih makan di luar, termasuk staf maskapai, namun sekarang banyak yang memilih makan di tempat dengan harga yang terjanngkau kocek mereka.
“Bahkan, pelanggan saya banyak juga yang pesan lewat ojek on-line. Parkir di bandara ini kan murah, hanya Rp. 3000 untuk sepeda motor dan Mobil Rp. 6000. Pelanggan dari luar masuk ke bandara hanya ingin makan saja juga banyak, karena biaya parkirnya tidak mahal dan luas”, kata pria asli Bojonegoro ini.
Menu terus diupdate, sesuai dengan keinginan pelanggan. Namun rasa khas Madura juga menjadi andalan. “Nasi Madura merupakan menu baru dan mendapatkan sambutan baik dari pelanggan, karena sambalnya yang khas, serta Daging, Paru, Babat dan Usus yang digoreng kemudian dicampur serundeng, itu menjadikan Nasi Madura banyak digemari. Harganya juga murah, bila dibanding dengan masakan serupa di luar bandara” ujar Arik berpromosi.
Konsep yang ditawarkan Arik, jangan takut mahal makan di Bandara International. Sehingga banyak penjemput, rombongan TKI yang mau ke luar negeri, bahkan rombongan Jamaah Umroh dan keluarganya, banyak yang memilih Resto Cak Mat dengan alasan harga.
“Namun bagi perokok, tempat ini menjadi surganya. Mereka bisa merokok sepuasnya, karena tidak ada larangan merokok seperti di dalam bandara”, pungkas Arik sambil terkekeh. (*)