Dari Penyiar hingga Nasi Bakar

0
KREATIF: Shinta Fazuah Sabrina mantan penyiar radio alih profesi di bidang kuluner.

Reportase: Hansen kadenews

Era informasi on-line banyak digunakan Ibu-Ibu rumah tangga, untuk ambil bagian. sambil berusaha,  tidak meninggalkan aktivitas sebagai Ibu di rumah.

Wal hasil, pilihannya adalah usaha yang dipasarkan melalui media online. Calon pembeli hanya melihat gambar produk usahanya lewat media sosial, kemudian memesan sesuai harga yang dicantumkan dan menggunakan kurir profesional sebagai pengantar barang, atau transportasi on-line yang juga sedang marak.

Salah satu yang dipilih Nyonya Shinta Fazuah Sabrina, warga Delta Mandala, Semambung, Sidoarjo, Jawa Timur adalah usaha membikin “Sego Bakar” (Nasi Bakar) dengan brand “Bang-Jo”, yaitu akromim dari “abang-ijo” (Marah Hijau). Resep makan hasil otak-atiknya itu, karena kegemarannya makan nasi bakar di warung-warung kaki lima.

MAKNYUS: Nasi bakar dengan sayur dan sambal.

“Saya melihat ini pasti masih bisa dikembangkan, kemudian saya mencoba membuat nasi haijau dari sayur-sayuran dan nasi merah dai cabe merah, serta masih mempertahankan yang original”, ujar Ibu Shinta yang sebelumnya juga sering menerima pesanan Nasi Bungkus dalam jumlah besar. Dari hasil kreasi inilah, kemudian Shinta yang mantan penyiar radio swasta di Surabaya ini membuat brand “Bang-Jo”.

Sementara pilihan menu adalah dengan Cumi, Ikan Tuna dan Ayam Suwir. “Pertama memang saya rilis tiga menu itu, sebagai langkah awal. Namun apabila banyak permintaan, akan segera saya realisasikan menu yang lain. Saya juga akan mengakomodasi keinginan-keingian teman-teman yang jadi pelanggan”, ujar ibu dua anak ini.

GODA SELERA: Hidangan nasi bakar tinggal menyantapnya.

Shinta yang mantan penyiar radio ini, mengaku menikmati profesi barunya. Bahkan, usanya ini juga dijadikan sarana silaturahmi dengan teman-teman lamanya. Baik itu teman kerja, teman sekolah juga teman bermain waktu kecil.

“Kita saling mengispirasi, karena ada teman saya yang lebih dulu menekuni usaha kuliner on-line. Dari merekalah saya belajar, kemudian memodifikasi dan mengembangkannya. Teman saya sering pesan ke saya, sebaliknya saya juga sering pesan makan dari dia”, ujar Ibu yang mempunyai nama udara Shinta Metro Female ini.

Media sosial memang diakui membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, karena kecepatan informasi serta daya pikat melalui gambar-gambar. Membuat orang yang melihat menjadi penasaran. Sebelumnya tidak menduga, jika mereka yang pesan Sego Bakar hingga melampui wilayah tempat tinggalnya dan yang cukup jauh.

“Saya sempat kaget, mereka dari daerah Watu Tulis Krian, serta Bangsal Mojokerto. Meski ongkos kirimnya mahal, mereka tidak mempermasalahkan. Bahkan mereka beberapa kali pesan lagi, dengan menu yang berbeda-beda”, ungkap Shinta.

Masalah harga, menurut Shinta diambil jalan tengah. Tidak terlalu mahal, sekaligus mungkin bagi sebagian orang juga tidak terlalu murah. Patokan harga per bungkus Rp 15 ribu itu sangat kompromi, karena pemesan masih dikenai biaya kirim ke alamat tujuan.

“Para pemesan biasanya tanya alamat saya, kemudian dia hubungi tranportasi online untuk memastikan biaya yang harus dibayar. Apabila melalui transportasi online masih terlalu mahal, saya juga ada kurir porfesional yang bisa antar pesanan itu. Ongkosnya juga bersaing, tergantung pemesan pilihan yang mana?”, tambah Sarjana Komunikasi ini.

Shinta berharap, para pemesan bisa order lebih awal. Minimal satu hari sebelumnya, kalau jumlahnya banyak. Selain bisa disiapkan lebih awal, juga pengaturan jam kirim biar tepat waktu.

“Ada juga yang pesan dua minggu sebelumnya, karena jumlahnya banyak dan untuk kegiatan arisan. Selain tetantangga sendiri yang memesan, juga banyak orang kantor sekitaran Surabaya-Sidoarjo untuk makan siang di kantor”, katanya.

Promosi yang dilakukan Shinta denganSego Bakar “Bang-Jo”nya hanya lewat media sosial, seperti Facebook, Twitter, Line, Instagram.

“Malah yang banyak itu teman-teman yang reposting dan retwuitt gambar-gambar yang saya posting di akun saya. Saya juga kaget, banyak yang tidak kenal tiba-tiba pesan lewat WhatsApp saya 0877 5590 2691. Ternyata mereka membaca dari postingan teman-teman. Alhamdulillah” pungkasnya. (*)