Caleg Golkar Dapil 3 Temukan C1 Beda Jumlah Suara

0
BUKTI: Foto berkas C1 yang beda jumlah suaranya.

JEMBER-KADENEWS.COM: Joko Wahyudi caleg Golkar Dapil 3 akan mengadukan kembali kepada KPU Jember. Soal indikasi kecurangan dalam proses penghitungan suara,  terkait temuan 2 berkas C1 di TPS 17 Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung yang diduga bermasalah.

Menurut Joko, dalam berkas C1 tersebut ditemukan adanya jumlah perolehan suara yang berbeda.

“Ada dua berkas C1 yang kami temukan dan ada indikasi kejanggalan. Jika kita lihat TPS nya sama dan sudah ditanda tangani seluruh KPPS, namun jumlahnya berbeda antara yang satu dengan lainnya,” ungkapnya.

Dalam berkas C1 yang pertama menurut Joko tertera perolehan suara untuk caleg lain sebanyak 10 suara, namun C1 lainnya suara membengkak menjadi 95 suara.

” Ini mana yang akan dijadikan sumber oleh KPU dalam memasukkan perolehan di DAA1, apakah yang berjumlah 10 atau yang berjumlah 95?” katanya penuh tanya.

Ini perlu adanya kepastian dari pihak KPU sebab kedua C1 tersebut menurut Joko sama- sama dimiliki oleh pihak penyelenggara pemilu.

” Bisa jadi persoalan semacam ini akan terjadi di TPS lainnya. sebab dalam proses pemasukan data hanya dilakukan oleh penyelenggara negara,” ungkapnya.

Untuk menyikapi temuan dugaan penggelembungan suara tersebut dirinya berencana akan berkirim surat kepada pihak Bawaslu untuk segera ditindaklanjuti. Sebab selain merugikan para kontestan pemilu, dugaan kecurangan ini bisa menjadi citra buruk bagi para penyelenggara pemilu.

Caleg Golkar Sucipto yang dikonfirmasi terkait perbedaan perolehan suaranya di C1, enggan mengomentarinya. “Kok tanya saya, tanya ke Paswacam,” ujarnya.

Sementara itu Handika, komisioner Bawaslu bidang hukum dan data saat dikonfirmasi via handphone terkait persoalan jumlah suara yang beda di C1 tersebut menyatakan sudah menerima informasi itu.

” Kami sudah mendengar persoalan tersebut dan meminta kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan untuk melengkapi bukti materiilnya,” ujarnya.

Namun yang pasti menurut Handika terkait masalah C1 tersebut bagi pihak Bawaslu masih prematur, belum fix.

(kik/ian)