Jadi Sorotan, Pegawai Honorer Kena OTT Bersama Wali Kota Pasuruan

0
DIBOYONG KE GEDUNG KPK: Wali Kota Pasuruan Setiyono (kanan depan);  Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)  Harian Kepala Dinas  Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)  Kota Pasuruan Dwi Fitri Nur Cahyo; pegawai honorer Kelurahan Purutrejo Wahyu alias Encuz (lingkaran merah); Muhdor rekanan.

PASURUAN – KADENEWS.COM : Empat orang yang kena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diterbangkan ke gedung KPK di HR Rasuna Said di Jakarta, Kamis malam (4/9/2018).

PEGAWAI HONORER: Wahyu alias Encuz

Mereka  adalah Wali Kota Pasuruan Setiyono;  Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)  Harian Kepala Dinas  Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)  Kota Pasuruan Dwi Fitri Nur Cahyo; pegawai honorer Kelurahan Purutrejo Wahyu alias Encuz; Muhdor yang disebut-sebut sebagai  rekanan. Selain itu,  barang bukti yang diamankan berupa uang Rp 120 juta.

Dari empat orang tersebut, nama Wahyu alias Encuz, menyita banyak perhatian orang. Ini lantaran status dia, sebelumnya hanya  pegawai honorer di lingkungan Dinas PUPR Kota Pasuruan.

Mengapa dia bisa ikut dalam OTT ?Menurut sumber  Encuz memang hanyalah seorang pegawai honorer. Namun, dia dikenal dekat dengan Dwi Fitri Nurcahyo. Bahkan menjadi orang kepercayaan Dwi Fitri Nurcahyo saat dahulu masih menjabat Kepala Dinas PUPR.

Kabarnya, Encuz acapkali ikut membantu, ketika Dwi masih menjabat di dinas yang dianggap lahan basah lantaran seluruh proyek pembangunan ada di Dinas PUPR.

Ketika Dwi Fitri Nurcahyo dimutasi menjadi staf ahli dan posisinya digantikan M Agus Fajar, Encuz masih bertugas sebagai pegawai honorer.

Hingga akhirnya Dwi Fitri Nurcahyo kembali menjabat Kepala Dinas PUPR, lantaran M Agus Fajar mengajukan cuti karena sakit.

Saat OTT dilakukan KPK, Dwi Fitri Nurcahyo ternyata mengajak Encuz. Keduanya dikabarkan terkena OTT pada Kamis pagi di rumah dinas Wali Kota Pasuruan Setiyono di Jalan Panglima Sudirman, bersama satu orang lagi yakni Muhdor.

Penangkapan  Encuz oleh KPK, membuat banyak orang bertanya-tanya. Mengapa seorang pegawai honorer, bisa ikut dalam pusaran OTT.

Tapi tidak demikian dengan rekan-rekan Encuz. Sebagian besar mengaku hanya tak menyangka, namun melihat pribadi Encuz mereka tak kaget.

“Orangnya memang hanya pegawai honorer. Tapi gaya hidupnya wah Parlente. Pegawai honorer saja punya mobil,” beber salah satu kawan Encuz.

Sebagian besar kawan Encuz mengaku,  tidak heran jika Encuz memang suka gaya hidupnya yang mewah.  Sebab mereka mengenal Encuz pandai “bermain” proyek. Apalagi, ketika dahulu Dwi Fitri Nurcahyo menjabat Kepala Dinas PUPR.

“Sebagai teman, kami sih pernah penasaran mengapa dia (Encus) bisa hidupnya mewah. Cuma kami pikir,  mungkin karena dia bertugas di dinas yang basah. Tapi itu memang kenyataan kok. Selain punya mobil, dia dan keluarganya itu kalau jalan-jalan sering keluar kota. Ke mall dan diunggah di sosial media,” beber kawan Encuz yang lain yang menjadi sumber media ini.

Menurut sumber tersebut, sebnarnya itu hal biasa. Cuma karena status Encuz adalah pegawai honorer, tentu ada rasa penasaran.

“Kalau dia jadi kontraktor, mungkin kami tidak heran. Cuma karena menyandang honorer, tentu kan jadi pertanyaan. Iya kan ?” kata sumber tersebut.

Media ini memang sempat menelusuri sosial media Encus. Apa yang disebutkan kawan-kawannya, benar adanya. Encuz kerap memakai pakaian, jam tangan, yang bermerek. Sesekali dia juga mengunggah liburan keluar kota bersama keluarganya. (aza/ian)