Aksi Tolak Kekerasan dan Kriminalisasi Jurnalis

0
AKSI SOLIDARITAS: Selain berorasi, wartawan melakukan tabur bunga di atas paflet, kamera, handycam, handphone yang diletakkan di tanah. (Foto: Zainurrifan A)

PASURUAN – kadenews.com : Puluhan wartawan dari berbagai media melakukan aksi solidaritas di depan Alun-alun Bangil, Jumat (6/7). Mereka menolak kekerasan dan kriminalisasi jurnalis.

 

Gelar aksi tersebut terkait adanya kriminalisasi jurnalistik dan kekerasan fisik atas diri M.Yusuf seorang jurnalis dari Kalimantan.

Termasuk yang berujung kematian dan beberapa jurnalis di seluruh Indonesia yang mendapat kekerasan saat menjalankan aktivitas profesinya.

M.Hidayat Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pasuruan, mengecam tindak kekerasan dan kriminalisasi terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugas profesinya.

“Profesi wartawan dalam menjalankan tugasnya dilindungi UURI No.40 Tahun 2009 tentang Pers. Keberadaan wartawan juga bisa menjadi alat balance,” ujarnya.

Termasuk mengkritisi kebijaksanaan pemerintah dan memberikan pencerahan terhadap masyarakat  sebagai corong keberhasilan pemerintah. “Maka dari itu kami sangat tidak rela jika harga diri dan martabat profesi ini diinjak-injak oleh aparatur pemerintahan,” ujarnya.

Bahkan keberadaan Dewan Pers saat ini sangat tidak relevan dan tidak melindungi keberadaan insan pers. “Untuk itu dari sini Pasuruan.  Kami sepakat ganti seluruh pengurus Dewan Pers yang ada saat ini dan jika perlu bubarkan saja keberadaan Dewan Pers,” tambahnya.

Selain orasi, aksi rombongan wartawan ini diawali dengan meletakan seluruh ID card pers, kamera foto, handycam dan HP kemudian ditaburi bunga sebagai tanda matinya kedaulatan pers dan membentangkan spanduk bertuliskan “Bubarkan Dewan Pers, Karya Jurnalistik Bukan Kriminal, Jangan Ganggu Kedaulatan Jurnalis,dll.” Kemudian aksi dilanjutkan orasi dari peserta dan ditutup dengan doa.

Sementara arus lalu lintas di pusat Kota Bangil saat acara digelar sempat tersendat beberapa waktu. Hal ini akibat para pengendara sengaja memperlambat laju kendaraanya, untuk sekedar melihat aksi tersebut. Bahkan salah satu pengguna jalan ada yang memberikan makanan pada peserta aksi.(aza/ian)