Delapan Hari Hilang, Bocah Kelas 2 SD Ini Ditemukan di Dalam Sumur Tetangga

0
TINGGAL KENANGAN: Pose foto korban Galang Ardiansyah dengan burung dan menghormat dengan berseragam SD.

SURABAYA-Tak ada yang menyangka, setelah hilang selama delapan hari, Galang Ardiansyah (8), akhirnya ditemukan tewas di dalam sumur, Jumat pagi (22/6) pukul 09.00.

Sumur itu terletak di ruang dapur milik tetangga korban, Supari, 45, di Jalan Bendul Merisi Jaya Gang Makam nomor 7B, Surabaya.

Jasad bocah kelas 2 SD itu, saat ditemukan mengapung di permukaan air sumur. Kondisinya pun  sudah membengkak dan membusuk.

SUMUR MAUT: Sumur di ruang dapur milik Supari, tempat korban Galang tercebur.

Dari bau busuk yang menyengat itu, akhirnya penghuni rumah Supari yang baru pulang kampung dari Lamongan menelusuri dan menemukan korban.

“Saya penasaran waktu masuk rumah ada bau busuk. Kemudian saya cek di ruang dapur dan melihat ada bagian atap yang jebol,” ujar pria asal Desa Gampang Sejati, Kapen Lamongan itu.

Saat itu, Supari melihat benang menjulur dari atas atap ke permukaan sumur. Karena penasaran, Supari melongok ke sumur ternyata terlihat jasad bocah mengapung.

“Saya langsung melapor ke Pak RT dan diteruskan ke polisi,” ujar penjual soto ayam itu.

Keruan saja, dalam waktu singkat kabar penemuan jasad bocah yang tinggal bersama kekek-neneknya di Jalan Bendul Merisi Jaya Gang Makam nomor 11B, Surabaya menghebohkan warga sekitar.

Mendengar cucunya ditemukan mengenaskan, sang kakek Sutikno (54) berusaha menuju sumur maut itu, namun dicegah oleh warga.

Saat jasad korban dievakuasi,  Sutikno dan istrinya Inem (48) menangis histeris hingga pingsan. Pasangan kakek nenek itu hingga mendapat perawatan dari tenaga medis.

Sementara orang tua korban Ade Supriatna  (34) dan Dewi Puriwati, (29), yang tinggal di Jalan Randegansari Driyorejo,Gresik itu juga terpukul dengan kejadian tragis menimpa putranya.

Sebenarnya, Supari pemilik sumur maut itu  mengetahui Galang hilang Kamis malam (14/6) melalui facebook. Saat itu bertepatan dengan Supari mudik ke Lamongan sekitar pukul 13.00.

“Dugaanya korban terjebur sumur setelah jatuh dari atap asbes rumah yang jebol karena diinjak saat mengambil layangan,” ujarbKapolsek Wonocolo Kompol Budi Nurtjahjo.

Hal ini diperkuat dengan keterangan keluarga, saat hari nahas itu, sebelum mandi sempat bermain layang-layang. Diduga saat layang-layang nyangkut, korban naik ke atap yang terbuat dari asbes itu. Begitu diinjak asbes jebol, dan korban jatuh ke dalam sumur.

Tentu saja tak ada yang mengetahui kejadian itu, karena penghuni rumah sudah mudik ke Lomongan untuk berlebaran.

Sebenarnya, Supari pemilik sumur maut itu  mengetahui Galang hilang Kamis malam (14/6) melalui facebook. Saat itu bertepatan dengan Supari mudik ke Lamongan sekitar pukul 13.00.

Sebelumnya, korban yang hilang sejak malam takbiran itu dikira hilang ikut takbir keliling di masjid setempat. Namun hingga usai takbiran korban tak ditemukan hingga 8 hari kemudian.

Setelah hilangnya korban disebar lewat facebook tak membuahkan hasil, polisi hingga meminta bantuan tiga anak indigo (bocah yang memiliki kemampuan indera keenam untuk  memprediksi keberadaan korban).

Hasilnya, ketiga bocah indigo itu memberikan petunjuk korban sudah tewas di air. Akhirnya, polisi menyisir di kali jagir, ternyata korban tewas terjebur sumur. (ian)