Persebaya-Arema Panas di Luar, Madura United Layak Juara

Sepak Terjang Persebaya di Liga 1 Musim 2018 (2)

0
ASLI JEMBER: Gelandang ASLI JEMBER – Gelandang Madura United, Slamet Nurcahyo (tengah) berambisi mengantarkan MU juara di kompetisi Liga 1 Musim 2018. United, Slamet Nurcahyo (tengah) berambisi mengantarkan MU juara di kompetisi Liga 1 Musim 2018.

ASLI JEMBER: Gelandang Madura United, Slamet Nurcahyo (tengah) berambisi mengantarkan MU juara di kompetisi Liga 1 Musim 2018.

Oleh: M Jamil
Kadenews

Tak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Persebaya di Liga 1 Musim 2018 ini akan menambah suasana persaingan menjadi sengit, bahkan kadang juga menjadi keras. Tak hanya bagi lawan, tapi juga “musuh” bebuyutannya. Nah, bagaimana kira-kira persaingan tersebut. Terutama bagi tim-tim asal Jatim sendiri, yakni Arema FC serta Madura United??
—————————————————————-
SEOLAH sudah menjadi rahasia umum dunia persepakbolaan nasional bahwa Persebaya Surabaya dengan Persib Bandung merupakan “saudara”. Hal itu tak lepas dari keakraban kedua suporter mereka yang begitu fanatik. Di saat Persebaya bertanding di luar kandang yang bisa dijangkau oleh Bobotoh Bandung, maka mereka berbaur menjadi satu. Begitu pun sebaliknya, jika Persib bertandang di daerah Jatim. Tentu beberapa Bonek Surabaya turut menyaksikan laga Persib tersebut.

Nah, hal serupa juga terjadi pada Arema FC dan Persija Jakarta. Pertemuan keempat tim tersebut selalu menjadi permainan klasik. Baik itu menyangkut pertandingan maupun di luar pertandingan. Sudah hampir 7 tahun ini pertandingan klasik itu istirahat. Gara-gara Persebaya diberi sanksi PSSI lantaran mengikuti kompetisi yang tidak diakui PSSI dan akhirnya dicabut hukumannya.

Kini Persebaya is back! Di Tahun 2018 ini, klub yang berdiri sejak 1927 itu merasa kembali berada di tempatnya semula, yakni Liga teratas kompetisi sepakbola Indonesia. Setelah musim 2017 lalu diuji dengan perjuangan yang melelahkan di kompetisi Liga 2, kasta kedua dalam kompetisi sepakbola Indonesia.

Pertemuan antara Persebaya dengan Arema bakal menarik lagi. Banyak pihak berharap agar persaingan itu cukup di dalam lapangan dan berlangsung 90 menit saja. Jangan sampai merembet di luar lapangan. Dan melihat perkembangan Bonek yang akhir-akhir ini sudah mulai cukup dewasa, semoga membawa nilai positif. Dan jika pertemuan klasik itu berlangsung aman dan damai, maka tak menutup kemungkinan akan menjadi percontohan bagi persepakbolaan di tanah air.

Sementara di dalam lapangan sendiri, tampaknya aroma persaingan antara Persebaya dengan Arema tidak seperti dulu lagi. Mengapa? Sebab materi pemainnya saat ini cukup berimbang. Bahkan kedua tim minim pemain bintang. Setelah juara Liga 2, manajemen Persebaya tak membuat gebrakan besar di tubuh tim. Malahan lebih memilih mempertahankan muka lama.

Keinginan Green Force, julukan Persebaya, mengambil pemain bintang ternyata masih sebatas rumor di media. Seperti Andik Vermansyah, pemain hasil binaan kompetisi internal Persebaya, sampai sekarang belum membubuhkan tanda tangan sebagai bukti resmi dia kembali ke Persebaya. Bahkan kabarnya, kini pelatih Angel Alfredo Vera mengambil langsung tiga pemain asing asal negaranya, Argentina. Pemain tersebut belum mempunyai pengalaman bermain di Liga Indonesia.

Kondisi itu tak beda jauh dengan Arema. Klub berjuluk Singo Edan tersebut ditinggal para pemain bintangnya. Misalnya gelandang senior Ahmad Bustomi yang kini memilih ke Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) daripada klub yang telah membesarkannya. Dan sebagai gantinya, justru Arema saat ini hanya mencari pemain-pemain muda yang minim pengalaman.

Melihat kondisi tersebut, justru masyarakat sepakola Jawa Timur nanti akan tertuju pada Tim Madura United. Dari sisi materi pemain, tim berjuluk Sapi Kerap ini banyak dihuni oleh pemain berkualitas yang sudah malang melintang di persepakbolaan nasional. Di lini belakang ada Fabiano Beltrame, yang cukup disegani lawan. Di lini tengah ada Slamet Nurcahyo, arek Jember yang seringkali mencetak gol. Sedangkan di depan ada Greg Nwokolo.

Jadi, secara teknis, sebenarnya ancaman Persebaya justru dengan “tretan dibik” Madura United. Apalagi karakter pemainan ngeyel sepanjang pertandingan yang ditampilkan Madura sebenarnya itulah karakter yang menjadi trade mark Persebaya. Dan itu bukan hal yang sulit buat tim kebanggaan K-Conk Mania, sebab pelatih asing Gomes de Oliviera dan manajer Haruna Sumitro pernah menangani langsung Persebaya.

Dari sisi materi pemain, Madura United memiliki materi pemain yang lebih bagus dibandngkan Persebaya dan Arema FC. Bahkan Madura United lebih layak menjadi kandidat juara Liga 1 Musim 2018 nanti. Tetapi untuk lebih jelasnya, kita ikuti sepak terjang Trio Klub asal Jatim ini, Persebaya, Arema dan Madura United di kancah persepakbolaan nasional. Siapa yang akan moncer di Liga 1 Musim 2018 ini. (*/ian)

ASLI JEMBER –
Gelandang Madura United, Slamet Nurcahyo (tengah) berambisi mengantarkan MU juara di kompetisi Liga 1 Musim 2018.