SURABAYA – KADENEWS.COM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berbagi resep dalam menjaga dan merawat kebhinekaan di Indonesia di hadapan mahasiswa dan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Universitas Surabaya (UBAYA). Setidaknya ada tiga kata kunci untuk menjaga dan merawat kebhinekaan, yakni adanya mutual understanding, trust dan respect.
Pesan itu disampaikan saat memberikan kuliah umum atau studium generale di Auditorium Gedung Perpustakaan Universitas Surabaya (Ubaya), Jumat (18/11).
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah yang dimoderatori Wakil Dekan Fakultas Psikologi Ubaya Ananta Yudiarso , berbincang mengenai kebangsaan, kebhinekaan, toleransi dan multikultural yang dirangkum dalam diskusi bertema ‘Menakar Indonesia ke Depan ” seri IV: Dinamika Kebangsaan yang Bhineka, Teknologi dan Geopolitik Dunia’.
Disampaikan Gubernur Khofifah, menakar Indonesia ke depan harus ada strong power leader , strong partnership yang diikuti dengan merawat social capital. Pola semacam ini, salah satunya dengan mempertemukan banyak elemen untuk memunculkan understanding sehingga lahir trust dan respect .
“Jadi, menjaga dan merawat kebhinekaan setidaknya kuncinya ada 3, yakni understanding, trust dan respect. Ketika tiga hal ini bisa terbangun maka kita tidak mudah dipecah-belah,” tuturnya
Sejauh ini, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa pemerintah Jawa Timur sudah melakukan banyak hal terkait dengan kebhinekaan. Dalam nawa bhakti satya juga tercantum Jatim Harmoni.
Masuk dalam RPJMD dan diukur Indeks Kinerja Utamanya. Disebutkan saat covid 19, Pemprov Jatim memfasilitasi kelompok atau komunitas saudara kita asal Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di Jawa Timur yang membutuhkan vaksinasi.
” Layanan kemanusiaan harus kita bangun kepada siapapun yang tinggal di Jawa Timur karena itu merupakan perlindungan bagi setiap nyawa dan jiwa,” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk membangun persaudaraan antar mahasiswa dari berbagai suku di satu tempat, Gubernur Khofifah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar mendirikan Asrama Mahasiswa Nusantara yang dikhususkan bagi mahasiswa semester 1 dari berbagai daerah.
Saat ini, telah digunakan dan sebagian besar adalah mahasiswa asal Papua . “Dalam benak saya, persemaian nilai Nusantara dan Kebhinekaan dapat terbangun dalam satu proses yang saling mengenal keseharian mereka. Maka interaksi di asrama merupakan hal yang efektif,” ucapnya.
Cara-cara konkret semacam ini yang kemudian membuat landasan kebhinekaan menjadi semakin kuat, utuh dan satu. “Narasi kebhinekaan dan keindonesiaan serta multikultural harus banyak mengawal dan memberikan penguatan sehingga bisa ber Indonesia lahir batin,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UBAYA Benny Lianto mengatakan, di Indonesia tidak terlalu banyak tokoh yang berkiprah dalam konteks nasional. Bahkan, dirinya menilai bahwa anggapan yang mengatakan bahwa tokoh nasional adalah sosok yang berkiprah di Jakarta, tidaklah tepat.
Sebab di sini, ada Gubernur Khofifah. Beliau, kata dia, merupakan salah satu tokoh yang sudah memiliki reputasi politik, masyarakat dan level nasional yang mumpuni. Melihat rekam jejaknya sebelum menjabat gubernur Jatim, Gubernur Khofifah pernah menjabat sebagai Menteri zaman Presiden Abdurahman Wahid dan Presiden Joko Widodo. Kemudian saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU.
“Maka beliau tokoh yang berkapasitas nasional. Hasil riset meletakkan Khofifah sebagai salah satu pemimpin bangsa. Karena itu, kita perlu mendengar gagasan beliau terkait dinamika dan arah perjalan bangsa saat ini dan ke depan. Saya yakin pikiran-pikiran kebangsaan akan dicurahkan Ibu Khofifah,” tuturnya.
Usai menyampaikan kuliah umum Gubernur Khofifah juga didapuk untuk menutup acara sekaligus menyerahkan hadiah kepada peserta lomba nasional kreativitas mahasiswa LO Kreatif 2022 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) didampingi Rektor Ubaya dan Ketua APTISI Jatim.
LO Kreatif 2022 diikuti 10 Provinsi dari berbagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia yang diselenggarakan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII Jawa Timur.
Lomba yang diselenggarakan untuk memberikan ruang unjuk kreativitas mahasiswa yang dipresentasikan di tingkat nasional dengan tema, ‘Mewujudkan Inovasi Kreatif Anak Bangsa untuk Merdeka Belajar’ mengumumkan pemenang lomba LO KREATIF 2022 yang terdiri dari 9 Kategori, yakni aplikasi mobile/web, desain poster, video pendek, desain UI/UX, Tiktok, unjuk talenta, komik, ide bisnis dan fotografi.
Menurut Gubernur Khofifah, Pemprov Jatim mengucapkan terima kasih kepada APTISI karena melibatkan Pemprov Jatim bersama PTS yang ada di Indonesia. Baginya, ada inisiasi yang terus tumbuh dan ada partisipasi yang luar biasa bukan hanya dari perguruan tinggi swasta Jawa Timur.
Sebab, ada peserta lain dari Jogja dan Cilacap. Artinya, ada proses yang terus bisa ditumbuhkan bahwa inisiasi-inisiasi kreativitas terutama terkait dengan digital ekosistem ini memang harus terus ditumbuhkembangkan.
“Ini adalah kolaborasi diantara perguruan tinggi swasta dan kami bersyukur bahwa Pemprov Jatim diajak untuk bersama-sama memberikan apresiasi, terutama kepada para juara hari ini,” ungkapnya.
Disebutkan, masing-masing kampus punya kelebihan-kelebihan dan itu bisa diidentifikasi untuk melihat kekuatan di masing-masing sektor. Sebab, kunci 4.0 adalah kolaborasi.
Begitu pula kunci dari 5.0 juga kolaborasi. “Dengan demikian, Digital IT harus menjadi roh di dalamnya termasuk unit strong collaboration,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua APTISI VII Jawa Timur Suko Wiyono menambahkan, kegiatan Lomba Nasional Kreativitas Mahasiswa (LO-KREATIF) 2022 merupakan kegiatan tahun ketiga. Di kegiatan tahun ketiga, dirinya mengaku tetap mendapatkan respon sangat bagus dari PTS di seluruh Indonesia, dengan jumlah peserta mencapai 2.012 dari 11 wilayah LLDikti.
“Ada 10 provinsi di Indonesia yang mengirimkan talenta talenta terbaik. Kegiatan Lomba Nasional Kreativitas Mahasiswa (LO-KREATIF) 2022 sangat bagus. Pesertanya, merata hampir di seluruh Indonesia. Karya-karya mahasiswa PTS juga tidak kalah dengan PTN. Semoga kegiatan ini dapat terus diselenggarakan sehingga semakin banyak karya mahasiswa bermanfaat untuk Indonesia,” tandasnya
Turut hadir, Rektor Ubaya Benny Lianto, Ketua APTISI VII Wilayah Jawa Timur Suko Wiyono, Wakil Ketua IV DPRD Provinsi Jatim Sahat Tua Simanjuntak, Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jatim Fredy Purnomo, Ketua Yayasan Universitas Surabaya Anton Prijanto.
Selain itu, Ketua MUI Jatim, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Prov Jatim Pulung Chausar dan Kepala Biro Kesejahteraan rakyat Setda Prov. Jatim Gatot.(ian)