SURABAYA-KADENEWS.COM: Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Prof Masdar Hilmy, S.Ag, MA, Ph.D mengaku bangga dengan prestasi yang ditunjukkan oleh
tim badminton putra-putri mahasiswa yang berkampus di Jalan A Yani, Surabaya ini.
Lantaran, mereka berhasil meraih empat predikat juara dalam Liga Mahasiswa (LIMA) Badminton: McDonalds East Java Conference Season7. Turnamen yang diikuti perguruan tinggi se-Jawa Timur ini berlangsung di Universitas Islam Malang (Unisma), 9-14 Maret 2019 lalu.
Empat predikat juara itu meliputi juara 1 beregu putri, juara 1 ganda campuran M Yusuf Afandi/Dewi Setya R, juara 3 ganda putra Wildan Yudhistira, dan juara 3 beregu putra. Prestasi ini membawa tim badminton mahasiswa UINSA akan berlaga di Liga Mahasiswa Badminton Tingkat Nasional di Yogjakarta, 1-9 April 2019.
“Ini tentu saja capaian yang sangat membanggakan. Terima kasih anak-anakku semua yang berjuang di medan laga dan pulang membawa prestasi. Ini capaian yang luar biasa, saya sangat bangga pada kalian. Mudah-mudahan kalian terus mengukir prestasi demi prestasi, demi mengharumkan nama baik kita di panggung nasional, syukur-syukur di panggung internasional,” ujar Prof Masdar Hilmy saat menerima tim badminton mahasiswa UINSA di ruang kerjanya, Rabu (20/3/2019).
Kedatangan para mahasiswa ini didampingi dosen senior Dr. Ibnu Anshori, SH, MA dan pelatih Suwidi. Rektor juga mengucapkan terimakasih kepada pembina dan pelatih badminton mahasiswa UINSA tersebut karena telah mengawal mulai latihan hingga pulang membawa gelar juara.
“Kami ucapkan ribuan terima kasih. Saya sangat berhutang budi sama Pak Ibnu dan Pak Widi sudah menunjukkan tekad yang luar biasa sesuai yang kita harapkan, pulang benar-benar bawa piala. Ini capaian yang sangat membanggakan saya selaku pimpinan,” ujar rektor yang mengenakan baju batik lengan panjang dan celana hitam itu.
Keberhasilan tim badminton ini menggugah rektor akan lebih memperhatikan lagi penganggaran dana untuk prestasi non-akademik, terutama yang riil sudah membuktikan prestasinya. Tak hanya untuk badminton, tapi juga cabang olah raga lainnya seperti pingpong, bola voli, dan basket.
“Lebih baik lagi bila ada turnamen-turnamen yang akan diikuti bisa diintegrasikan dalam pola pelatihan yang didanai secara resmi oleh lembaga,” ujarnya.
Sebelumnya, pelatih Suwidi melaporkan kepada rektor soal keberhasilannya tim badminton binaannya yang membawa empat gelar juara.
“Seperti harapan Pak Rektor ketika melepas, kita jangan sampai mudah menyerah. Harus menjaga reputasi perguruan tinggi. Dan itu sudah dibuktikan oleh anak-anak dengan segala daya upaya dan segala keterbatasan. Kita sampai pada titik yang kita perjuangkan. Tidak mudah mencapai itu, banyak anak-anak yang sakit,” ujarnya.
Dikatakan, hambatan di regu putra jumlah pemainnya terbatas, sehingga sampai mengalami sakit. Masalahnya dalam sehari, mereka harus memforsir tenaga bermain sampai empat kali pertandingan.
“Insyaallah ke depan kita harapkan ada penambahan jumlah pemain, sehingga tidak ada hambatan seperti itu,” harap pelatih bertangan dingin itu.
Suwidi menjelaskan, tim badminton mahasiswa UINSA ini hanya memiliki waktu persiapan kurang dari dua minggu untuk berlaga di Liga Mahasiswa Badminton Tingkat Nasional di Yogjakarta, 1-9 April 2019.
“Tanggal 30 Maret harus sudah berangkat karena 31 technical meeting, main tanggal 1 sampai 9 April,” paparnya. (bus/no)