BANYUWANGI – kadenews.com: Dalam rangka kegiatan Gebyar PAUD Kabupaten Banyuwangi tahun 2018, digelar kompetisi Tangkas Bermain Puzle dengan mencatatkan Rekor MURI. Kegiatan dilaksanakan serentak di 25 kecamatan se-kabupaten Banyuwangi, Kamis (13/4/2018) sejak pukul 06.30 hingga selesai. Untuk di Kalipuro, peserta sebanyak 1800 siswa-siswi.
Untuk Kecamatan Kalipuro ditempatkan di restaurant Wina dengan dibuka Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, SE. Menurut Made, kegiatan ini sangat penting, karena pembekalan atau pendidikan karakter sejak dini. Selain itu, juga bagaimana cara mendidik anak yang baik, apalagi di tengah zaman sekarang ini.
“Arus informasi yang masuk tidak bisa kita bendung. Ada positif dan negatif, sehingga ibu-ibu harus bisa menyaring semua yang tidak bagus itu, sehingga anak dibekali. Jadi harapannya mendidik anak yang berkarakter, berakhlak mulia dan berguna bagi sesama,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Gebyar PAUD Wilayah Kalipuro, Rustiana, S.Pd mengakui kalau kegiatan ini sangat penting. Apalagi, yang disampaikan lewat gugus agar semua anak dan walimurid membawa tas kresek. “Tujuanya, agar tidak membuang sampah sembarangan. Dan alhamdulillah semua terlaksana dengan baik,” ujar Rustiana.
Dikatakan Kepala TK Al Irsyad Ketapang itu, tangkas bermain puzle dan pendidikan parenting PAUD dalam rangka pendidikan karakter nasionalisme dan patriotisme. Kegiatan ini kerjasama dengan Dispendik, Polres, Bunda PAUD Kabupaten Banyuwangi, Rumah Literasi PGK, PAUD IGTKI, Institut Bumi Hijau dan Forpimka. “Jadi dia yang memandu pelaksanaan tangkas bermain puzle,” ungkapnya.
Kegiatan ini, kata Rustina, tujuannya secara umum untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh anak, orang tua dan guru PAUD dapat berkarya, berinteraksi menggali potensi, berekspresi kebersamaan dan bekerjasama dalam proses pembelajaran bersama.
“Kegiatan Gebyar ini baru dilakukan saat ini artinya baru pertama kali, yakni tangkas bermain puzle. Keinginan kami seperti itu, sehingga secara khusus mengembangkan dalam rangka pendidikan karakter itu tercapai tujuannya. Memacu perkembangan motorik dan ketangkasan melalui pola bermain puzle dalam permainan bersama. Terus tujuannya yang menarik itu adalah untuk mengoptimalisasi tumbuh kembang anak dan gemar membaca buku bagi orang tua yang merefleksi pada anak yang akhirnya mengikuti keteladanan orang tua dalam gemar membaca,” beber Rustina.. (har)