PASURUAN – kadenews.com: Pelaksana proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) di Pasuruan dinilai lamban dalam merehabilitasi jalan rusak, akibat dari pengerjaan proyek.
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Pasuruan, Hari Apriyanto mengatakan, pihaknya sudah sering melakukan rapat dengan pelaksana proyek SPAM, yakni PT Meita. Tapi realisasi dari hasil kesepakatan masih saja lambat. “Saya rapat dengan PT Meita dan perangkat desa. Jawabannya Mbulet ae, padahal masyarakat sudah tidak sabar, minta perbaikan jalan dan kompensasi,” ujarnya, Minggu (15/4/2018).
Dikatakan lagi, dia pun menyampaikan apabila PT Meita tidak sanggup memperbaiki jalan-jalan yang rusak, dia mempersilakan membuat surat yang isinya tidak sanggup untuk memperbaikinya.
“Dengan dasar suratnya itu, kita bisa melangkah. Apakah kita perlu mengganggarkan di PAK, atau kita bisa minta ke Pemprov, atau bahkan ke pusat,” tambahnya.
Namun hingga saat ini, lanjutnya, PT Meita masih belum jelas. Sedang yang Jadi sasaran atas kerusakan jalan adalah pemerintah daerah Kabupaten Pasuruan. “Termasuk masyarakat yang dirugikan. Saya sampaikan yang tegas, karena ini menyangkut masyarakat,” ujarnya.
Diakuinya, semua keputusan tergantung di Jakarta, tetapi pelaksana yang Ada dilapangan segera mengambil langkah cepat. (aza)
