SURABAYA–kadenews.com: M Soleh (44) warga Jalan Kiai Muchlas Nomor 46 Kedopok, Probolinggo dengan bermodal jadi ustad gadungan meraup uang Rp 850 juta. Untuk melancarkan aksinya, dia berkomplot dengan AA yang kini buron.
Modusnya, mereka mempedaya AN pengusaha kayu asal Probolinggo yang lagi surut usahanya. Akhirnya pengusaha terpengaruh oleh bisikan AA bahwa ustad Soleh bisa menggandakan uang.
Aksi ini terbongkar setelah korban melapor ke Polres Tanjung Perak. Polisi menangkap Soleh di Jember, Rabu (21/2). Pencurian uang korban USD 61,5 ribu atau senilai Rp 850 juta itu dilakukan oleh AA di kamar Hotel Syariah Walisongo Jalan Petukangan Nomor 26-30 Surabaya, kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, Jumat (9/2).
Kanit Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Tinton Yudha Riambodo mengatakan AA mengenal korban dalam forum pengajian. Saat itu, korban bercerita jika usaha kayunya terpuruk. “Korban mengatakan butuh solusi untuk menyelamatkan usahanya,” ujarnya.
Menurut Tinton setelah pertemuan itu, AA memutar otak untuk mempeda korban pengusaha AN. Akhirnya, menskenario dengan modus penggadaan uang yang dilakukan oleh seorang ustad.
AA mengenalkan korban kepada Soleh yang dibilang ustad sakti yang bisa menggandakan uang. “Soleh di kampungnya juga sering mengobati orang dengan air putih yang dijampi-jampi,” ujar Tinton.
Butuh waktu setahun, AA untuk meyakinkan korban percaya bahwa ustad Soleh bisa menggandakan uang.
Tinton menambahkan, aksi penipuan penggandaan uang ini dilakukan di hotel kawasan Wista Religi Sunan Ampel Surabaya. Soleh membooking dua kamar hotel terlebih dulu. Satu kamar difungsikan untuk tempat ritual. Bahkan Soleh sempat menduplikat kunci kamar dan lemari yang bakal untuk penyimpan uang korban.
“ Tersangka menentukan syarat untuk ritual tersebut harus berupa dollar,” jelasnya.
Setelah menarik uang di ATM Jalan Raya Darma total Rp 850 juta, korban menukarkan dengan uang dollar AS senilai Rp 61.5 ribu di money changer di Tunjungan Plaza.
Setiba di hotel, korban diminta memasukkan uang dollar ke lemari dan harus dikunci. Bahkan untuk membuat korban percaya, kunci lemari dan kamar hotel dibawa oleh korban. Padahal kunci tersebut sudah digandakan.
Setelah itu, lanjut Tinton, Soleh mengajak korban keluar hotel mencari kebutuhan ritual penggandaan uang di PasarAmpel. Seperti minyak, tasbih, sajadah dan lain-lain.
Saat hotel kosong, AA menggunakan kunci duplikat membuka kamar hotel dan lemari tempat penyimpanan uang. Setelah mendapatkan uang USD 61,5 ribu, AA kabur.
Begitu balik ke hotel, korban kaget uangnya raib. Ustad gadungan Soleh juga berpura-pura tidak tahu. “Korban melapor ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” ujarnya.
Setelah kejadian itu, menurut Soleh korban linglung. Kesempatan itu, dimanfaatkan Soleh menghubungi AA dan Soleh mengaku mendapat bagian Rp 350 juta.
Menurut Soleh uang hasil kejahatan itu digunakan untuk membayar utang.“Sisanya sekitar Rp 80 juta di ATM,” akunya. (ton/01)