Kelompok Kerja Madrasah Rembug Pendidikan

0
PEDULI PENDIDIKA : Ketua PC LPM KH Mujib Imron saat berdialog dengan peserta rembug pendidikan.  (Foto: A. Zainurrifan)
 PASURUAN – kadenews.com : Sekitar 75 orang yang tergabung dalam kelompok kerja madrasah (KKM)  melakukan rembug pendidikan di pondok Al Yasini Wonorejo tadi siang.
Kelompok kerja madrasah ini terdiri dari kelompok kerja madrasah diniyah (KKMD), kelompok kerja madrasah ibtidaiyah (KKMI),  kelompok kerja madrasah tsanawiyah (KKM MTs), Kelompok kerja madrasah Aliyah (KKM MA).
Masing-masing perwakilan menyampaikan harapan dan aspirasi terhadap kemajuan pendidikan. H Yahya dari KKMD menyampaikan keinginan madin (madrasah Diniyah)  yang berjumlah  1.500 lembaga menjadi pondasi pendidikan akhlak dengan adanya perda penyelenggaraan pendidikan dan perbup wajib madin menjadi tumpuan kemajuan madin dimasa yang akan datang.
Begitu juga dari KKMI Muhyidin kepedulian pemerintah daerah pintu masuknya kemajuan pendidikan MI yang berjumlah 306 sekolah.
“Peningkatan kualitas anak menjadi keinginannya pengelola MI, ” tegasnya.
Sementara KKM MTs Sugiarto menyampaikan kesulitan MTs di Kabupaten Pasuruan yang berjumlah 165 sekolah terkendala sarpras.
Tidak ketinggalan KKM MA Sucipto berharap Kabid Pergurag yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan ikut ambil peran ke MA.
“Meski MA berada di provinsi, ” ucapnya.
Menyimak semua aspirasi tersebut,  Ketua PC LPM Kabupaten Pasuruan KH Mujib Imron menyambut hangat pertemuan rembug pendidikan, karena baru kali ini ada inspirasi melakukan rembug pendidikan untuk memikirkan kemajuan pendidikan di Kabupaten Pasuruan.
“Suasana hangat menjadi modal untuk terus merapatkan barisan memikirkan kemajuan pendidikan di Kabupaten Pasuruan,” ujarnya.
KH Mujib Imron yang juga pengasuh Pondok pesantren Al Yasini melanjutkan dirinya punya harapan besar agar kualitas pendidikan di Kabupaten Pasuruan bisa berkiprah di tingkat nasional dan internasional.
“Murid dan santri Kabupaten Pasuruan bisa ikut olimpiade di Bangkok ini salah satu contoh harapan saya.  Ini harus ada keinginan pelaku pendidikan untuk naik kelas membangun kualitas anak didik.  Dan hal itu harus dimulai, ” tuturnya. (aza)