Wagub Emil Ajak Mahasiswa UINSA Bangun Keseimbangan Ilmu Pengetahuan dan Spiritual

0
ORASI: Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA).

SURABAYA-KADENEWS.COM: Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak untuk membangun keseimbangan atau balance of knowledge antara ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Utamanya di bidang ilmu sosial dan ilmu politik.

Pasalnya, isu-isu sosial yang ada di masyarakat kini selalu bersinggungan dengan isu agama. Ajakan tersebut ia sampaikan di hadapan mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA).

“Fenomena sosial politik tidak bisa dilepaskan dari keagamaan, ini realita yang tidak bisa kita kesampingkan. Ini bisa memecahbelah kita atau justru memberikan kita wisdom, karena itu kita harus memiliki balance of knowledge,” ungkapnya saat Orasi Ilmiah pada Peluncuran buku Dari Parlemen Jalanan ke Parlemen Senayan oleh Ahmad Nawardi di Kampus II UINSA Surabaya, Rabu (16/11) pagi.

 

Menurut Emil Dardak panggilan akrab Wagub Jatim itu, pengetahuan yang seimbang itu akan membantu mahasiswa dalam penguasaan ilmu lintas bidang dan meningkatkan rasa toleransi mereka. Sehingga, dapat memberikan warna baru dalam dunia perguruan tinggi Indonesia.

“Ini membantu kita dalam menguasai berbagai bidang, mulai ilmu pengetahuan politik, sains, pertanian, didukung dengan ilmu agama yang mumpuni, yang membuat kita lebih toleran terhadap pemikiran berbeda. FISIP UINSA saya harap bisa memberi warna baru. Warna ini ditentukan dari siapa yang ada di sana, apa yang bahas di sana,” ujarnya.

“Keseimbangan ilmu pengetahuan ini adalah misi besar yang diemban kampus ini. Dunia ini membutuhkan mereka yang punya balanced knowledge antara sains dan spiritual,” imbuhnya.

Emil menyebutkan bahwa alumni kampus-kampus keagamaan sepertu di UINSA ini bukan hanya berpengetahuan dalam ilmu spiritual saja, tetapi membuktikan bahwa mereka juga kompetitif dalam bidang ilmu pengetahuan umum seperti di kampus lainnya.

Wagub Jatim itu menyebutkan, kekonsistenan inilah yang dibutuhkan dalam menjawab tanrangan seputar isu-isu sosial masa kini.“Mereka bukan saja solid dalam ilmu keagamaan tapi sama kompetitifnya dengan ilmu-ilmu lain di sekolah umum lainnya. Ini menunjukkan bahwa kita bisa mencetak lulusan yang kompeten di bidangnya dan konsisten dengan keagamaan,” paparnya.

Mantan Bupati Trenggalek itu pun mengajak para mahasiswa untuk mengambil teladan dari buku Dari Parlemen Jalanan ke Parlemen Senayan. Sebab, Ahmad Nawardi dahulu merupakan salah satu anggota Badan Pers dan aktivis kampus di UINSA yang kini menjabat sebagai angota komite III DPD RI.

“Apa yang dilakukan di kampus, kegiatan apa yang digencarkan oleh PERS kampus, itulah yang mewarnai keseharian dan ikhtiar sang parlemen jalanan hingga sekarang ada di parlemen Senayan,” ucapnya.

Di akhir, Wagub Emil mengajak segenap mahasiswa FISIP UINSA untuk terus mencapai balance of knowledge sehingga dapat menjawab tantangan dan permasalahan masa kini. Ia optimis bahwa mahasiswa dan alumni dari kampus berbasis keagamaan akan dapat saling mengayomi, toleran, dan memberikan contoh baik bersama.“Saya yakin mahasiswa FISIP UINSA ini akan mempunyai pengetahuan yang lebih relevan lagi untuk menghadapi permasalahan masa kini. Seringlah mengobrol dengan dari fakultas lain agar pengetahuan lintas bidang ilmu dapat terbangun,” pesannya.

“Memperluas pergaulan itu salah satu pengalaman yang berharga dan membangun karakter mengayomi, toleran, dan memberikan contoh baik bersama untuk menjadi barometer bagi perkembangan ilmu sosial dan politik Indonesia,” ujarnya. (nn)