Diprotes Warga soal Pemadaman PJU, Ini Jawaban Bupati Jember

0
PEDULI WARGA: Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto kepada warga terdampak Covid-19 di Perumahan Griya Mangli Indah.

JEMBER-KADENEWS.COM: Bupati Jember Ir H  Hendy Siswanto  memberikan bantuan beras ke warga terdampak Covid-19 di perumahan Griya Mangli Indah (GMI), Senin (12/7/2021).

Saat itu  salah seorang yang mempertanyakan PPKM Darurat, aturan yang memberlakukan bupati mematikan lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) di seluruh wilayah Jember. “Lebih sayang nyawa kalau hanya dibandingkan mati lampu,” jelas Bupati Hendy.

Memang ada sebagian warga yang protes atas kebijakan bupati yang mematikan semua PJU di wilayah Jember selama PPKM Darurat. Terutama para pedagang makanan yang buka di sepanjang jalan.

Seperti di Jalan Untung Suropati malam hari relatif sepi. Kondisi itu tak seramai sebelum pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Maklum di depan pertokoan Johar Plaza itu lampu penerangan jalan umum (PJU) turut dipadamkan, mengikuti kebijakan pemerintah daerah.

Waktu menunjukkan pukul 00.30, namun pedagang belum juga terlihat memadati ruas jalan tersebut. Biasanya mereka sudah menggelar barang dagangan. Rupanya, kondisi yang gelap membuat pedagang memilih berdiam diri di rumah. Mereka kemudian berpindah ke tempat lain untuk berjualan dan menunggu sampai matahari terbit.

Sementara bagi pedagang yang tetap berjualan di saat tidak ada penerangan PJU, pendapatan mereka turun drastis. Karena pada pedagang itu biasanya melayani mlijo yang sebagian besar adalah perempuan. Di saat kebijakan pemadaman PJI, kebanyakan dari mereka takut meninggalkan rumah untuk kulakan.

Kebijakan hasil rapat koordinasi evaluasi implementasi PPKM darurat Jawa timur dan Bali, Hendy Siswanto menyatakan untuk mematikan lampu di seluruh penerangan jalan umum wilayah jember. Selain itu, memberi instruksi kepada semua kepala desa untuk menutup akses jalan di malam hari.

Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengurangi mobilitas masyarakat, guna memutus rantai penularan Covid-19. Bupati Hendy mengatakan akan mengajak TNI-Polri agar lebih masif lagi, menekan pergerakan masyarakat di wilayah masing masing, sehingga akan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

Kabupaten Jember masih cukup tinggi penyebaran Covid-19, karena itu  Bupati Hendy untuk berusaha menekan mobilitas masyarakat terutama di malam hari.

Bupati juga berharap agar semua pihak ikut berperan, untuk memutus rantai penularan Covid 19 di Kabupaten Jember.”Tanggung jawab ini ada di kita semua, bukan hanya pemerintah, warga juga harus kompak,” tegasnya. (wk/ian)