Panglima TNI Apresiasi Kampung Tangguh di Surabaya

0
KAMPUNG TANGGUH: Ketua RW Drs Didik Edi Susilo MM (tengah) mengajak Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa keliling kampung.

SURABAYA-KADENEWS.COM: Dinilai sukses terapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), sebuah Kampung Tangguh di Surabaya didatangi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Kamis (11/12/2021).

“Saya bangga dengan kampung ini. Protokol kesehatannya ketat dan penjelasan ketua RW-nya juga meyakinkan. Bahkan saya terkesan dengan satpamnya yang tegas,” ujar Panglima TNI seraya menirukan ucapan satpam RW-05 dengan dialek Madura.

Kampung tangguh yang mendapatkan apresiasi dari Panglima TNI itu adalah kawasan RW 05 Perumahan Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

“Kami atas nama warga, merasa bangga atas apresiasi Pak Panglima. Ini semua adalah jerih payah warga masyarakat dan anugerah dari Allah, Tuhan yang Maha Kuasa,” ujar Drs Didik Edi Susilo MM, ketua RW 05 Wisma Kedung Asem, Kedung Baruk, Surabaya.

Menurut Didik, warganya sejak awal memamg sangat peduli dengan kesehatan. “Mereka sepakat melakukan prokes dengan ikhlas, tulus, tak ada niatan untuk mencari penghargaan. Semoga kami bisa istiqomah menjalankannya,” tandasnya.

Didik sejak semula tidak tahu bila kampung yang dipimpinnya akan dijadikan percontohan. “Kami hanya menerapkan protokol kesehatan sebagaimana keputusan pemerintah, termasuk mengikuti arahan Gubernur Jawa Timur,” ujar Didik.

Kawasan RW5 Wisma Kedung Asem ini memang layak mendapat apresiasi dari pemerintah. Hal ini dikarenakan kampung ini mempunyai banyak fasilitas, termasuk rumah isolasi covid-19. Selain itu, dibawah komando ketua RW Didik Edi Susilo, kampung ini punya banyak kreativitas dan inovasi. Kampungnya terlihat rapi, bersih, asri dan warganya sangat peduli intuk melakukan berbagai kegiatan.

Hal lain yg sangat menonjol di kampung ini adalah program pemberdayaan masyarakat untuk ketahanan pangan. “Warga kami mempunyai kolam ikan lele, kebun sayur dan lumbung pangan. Semua dilakukan secara bersama-sama dengan asas gotong-royong,” ujar Didik yang juga punya grup musik campursari. (bjr/ian)