Pers Anti Hoax

0

Oleh : Ahmad Bajuri

HARI ini, Selasa (9/2/21), adalah Hari Jadi pers Indonesia. Harinya para wartawan dan insan media. Sejak tahun 1985, disebut HPN (Hari Pers Nasional) berdasarkan Keppres Nomor 5 Tahun 1985.

Sedih dan senang. Begitu menurut saya pers sekarang. Betapa tidak sedih, karena dunia pers makin terjepit diantara berita-berita medsos. Berita bagus berkualitas, terkadang kalah dengan berita viral, berita ecek-ecek dan tidak mendidik.

Selain sedih, juga merasa senang. Karena dunia pers sekarang makin digital, makin milenial dan makin modern. Lihatlah, hampir semua media cetak sudah berubah menjadi media online.

Sayangnya, lagi-lagi media online juga terhimpit oleh portal-portal simpatisan, portal propaganda, portal penghasutan, portal hoax, portal negatif yang meracuni pikiran-pikiran bangsa Indonesia.

Saya bersyukur, karena masih ada teman dan sahabat yg masih aktif membesarkan media pers dan masih eksis sampai sekarang. Mereka sesungguhnya adalah para pejuang kemanusiaan dalam melawan berita-berita negatif, berita hoax, atau dalsm bahasa agama bisa disebut berjuang melawan kemungkaran.

Oleh karena itu, saya berpesan kepada teman-teman pers yang sedang memperingati hari jadinya agar tetap semangat menebarkan kebaikan, melawan kemungkaran dan bertekad jihad melawan hoax.

Pesan ini bukan saja pesan kemanusiaan, tapi lebih dari itu adalah pesan agama. Hanya pers sejati yg bisa mempertahankan pemberitaan cover both side –sesuai Alquran: tabayun–. Dan hanya pers sejati yg masih bisa dipercaya oleh masyarakat.

Intinya, pers masih dibutuhkan karena masyarakat sudah mulai tidak percaya dengan medsos. Lambat laun, orang akan kembali ke media pers untuk melihat akurasi sebuah pemberitaan.

Selamat ulang tahun pers Indonesia. Kobarkan jargon: Pers Anti Hoax, Pers Masih Dipercaya. (*)