Bupati Pamekasan : Pendidikan Moral Pancasila Menangkal Paham Komunis

0
BERJASA: Bupati Pamekasan Baddrut Tamam berjabat tangan dengan para veteran.

PAMEKASAN – KADENEWS.COM : Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengatakan paham komunis tidak perlu dikhawatirkan tetapi diwaspadai. Antisipasinya, pendidikan moral Pancasila dikuatkan kembali di sekolah.

Walau tidak yakin PKI akan bangkit. Namun pendidikan nasiolisme kebangsaan harus kita tumbuhkan untuk meningkatkan semangat kecintaan pada Pancasila, UUD RI 1945 dan NKRI.

“Saktinya Pancasila jadi perekat, menjadi katalisator, menjadi titik temu antara sekian banyak kepentingan-kepentingan. Ketuhanan Yang Maha Esa sungguh luas maknanya. Dari beberapa kepentingan ketemu dalam pesatuan berdasarkan permusyawatan menuju keadilan,” tegasnya.

Bupati Baddrut, usai menjadi irup di Hari Kesaktian Pancasila menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh para pejuang kita yang merumuskan dan membumikan Pancasila ini sebagai titik tumpu dan titik temu dalam satu Bangsa dan Negara yang berdaulat.

FOTO BERSAMA : Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, bersama Dandim 0826 Letkol Inf Tejo Baskoro, dan Kapolres AKBP Apip Ginanjar dan Sekda Pemkab Pamekasan.

“Kecintaan kepada Pancasila, UUD RI 1945 dan NKRI, bisa didorong lagi melahirkan produktifitas, inovasi, kreasi untuk kesejahteraan dan kemakmuran berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,” ucapnya.

Kelahiran Pancasila mengeratkan persaudaraan, menyatukan dan menguatkan kesetia-kawanan dalam kegiatan positif, produktif, bermanfaat tidak meretakan kepada kita sesama.

Paham Komunis masuk ke generasi muda, menurut Bupati, kembalikan pada pondasi UUD. Lokalisdem kita Pamekasan dikenal “njung rejung rembung” atau gotong royong.

“Semangat ini kita awali dari pemerintah dan kita semua menuju kecitaan pada Pancasila, UUD 1945 dan Bangsa Indonesia,” tambahnya.

Maka tidak ada satupun bangsa di dunia, apalagi bangsa yang kuat seperti Indonesia menginginkan konfliks antar sesama bangsa.

“Saya berkeyakinan isu yang tidak produktif itu. Misalnya isu PKI. Tinggal kita waspada. Khawatir janganlah,” kata Baddrut Tamam, cucu dari Kiai Djufri yang dibunuh PKI tahun 1965.

Upacara mengikuti protokol kesehatan Covid 19, di lapangan Nagara Bhakti Pamekasan diakhiri penyerahan bingkisan kepada pejuang oleh Bupati Pamekasan, bersama Forkopimda dan Sekdakab Pamekasan. (pras/adv)