Update Data Pertanian dan Perkebunan, Penyuluh se-Kabupaten Malang Dikumpulkan

0
RAKOR: Kepala DTPHP Dr Budiar Anwar, MM didampingi salah satu kabid, Slamet dan salah satu kasi, Bambang Puji. (usamah/ kadenews.com)

MALANG-KADENEWS.COM: Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Dr Budiar Anwar, MM termasuk pejabat yang sigap menindaklanjuti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pentingnya data untuk mendukung kepala daerah dalam memutuskan suatu kebijakan.

Untuk memperoleh update data pertanian dan perkebunan, ia mengumpulkan semua penyuluh dalam rapat koordinasi di aula Dinas Pertanian Holtikultura Kepanjen Malang, Selasa (13/7/2020) lalu.

“Sinergi antara stakeholder merupakan energi menuju satu data perkebunan dan pertanian. Dengan teknologi dan kolaborasi bersama, harapan dan tujuan kita sepakat untuk bisa memberikan data terkini kepada pemerintah. Memang saat ini rujukan ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) tetapi saya mau data riil di lapangan,” tegas Dr Budiar Anwar, MM didampingi salah satu kabid, Slamet dan salah satu kasi, Bambang Puji.

Seperti diketahui Presiden Jokowi sempat meminta kepala daerah dalam memutuskan kebijakan harus mengacu pada data sains dan masukan dari pakar. Pernyataan ini disampaikan saat Presiden Jokowu meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional dalam kunjungan kerja ke Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020).

Menurut Budiar Anwar dengan memiliki satu data yang valid dan selalu di perbarui bisa memperoleh informasi terbaru sehingga dapat cepat mengatasi masalah yang terjadi.

“Dulu model data cepat tersaji di bulan Juli tiap musim panen. Berawal dari dinamika kebutuhan data, cara pengolahan data sudah tak antisipasi. Kita diminta untuk inovasi dan responsif,” jelas Budiar Anwar.

Dikatakan, manfaat dari data perkebunan dan pertanian untuk menghasilkan data publik statistik, support data indikator, PDB, Indikator data perkebunan dan data organisasi kelembagaan.

Usai sambutan kepala DTPHP, Kasi Penyuluh Perkebunan senior Da Costa menyebutkan data terkini perkebunan tebu dan petani tebu di Kabupaten Malang  seperti komoditas kopi, kakao (coklat)  dan tembakau sudah ada. “Kini tinggal Kecamatan Ngantang dan Pujon yang belum menyetorkan datanya. Untuk pertanian, komoditas padi kita surplus 10 persen lebih dan sangat aman di tahun ini,” jelasnya.

Dalam tanya jawab, PPL dari Sumbermanjing Wetan Prasetyo menyatakan belum maksimalnya produksi pertanian dan perkebunan di wilayah kerjanya karena semua petani masih mengandalkan pengairan dengan sistem tadah hujan. “Untuk mengatasi  air irigasi, kami memerlukan sumur bor. Harapannya para petani bisa tanam dalam setahun dua kali,” usulnya.

Menanggapi usulan tersebut, Dr Budiar Anwar, MM mengaku akan mempertimbangkannya. “Kita menyadari solusi di lapangan masih belum optimal,” ujarnya.

Tak hanya soal data terkini pertanian dan perkebunan, Bupati Malang Drs HM Sanusi, MM menginginkan adanya wisata Pertanian. “Saya tawarkan semua yang hadir, sekarang daerah mana yang kita garap untuk mewujudkan wisata Pertanian,” ujarnya. (sam/ian)