Kecewa Lagu Rhoma Corona, Bajuri Ciptakan Lagu

0
ANGGOTA PAMMI: Ahmad Bajuri, vokalis dan pencipta lagu Waspada Corona.

SURABAYA – KADENEWS.COM: 
Pengkritik Rhoma Irama akhirnya memenuhi janjinya membikin lagu tentang Corona. Judulnya Waspada Corona versi dangdut modern.

Alhamdulillah, lagu ini bisa selesai dalam waktu singkat. Semua dilakukan mendadak karena kecewa dengan lagu Rhoma Irama,” ujar A.Bajuri, vokalis dan penciptanya.

Lagu Waspada Corona bercerita tentang situasi masyarakat yang berlebihan dalam menyikapi wabah Corona. Ada yg ketakutan berlebihan, ada juga yang merasa pasti akan mati apabila terkena virus corona.

Bajuri ingin meluruskan, bahwa itu semua tidak harus dilakukan. “Hanya ada dua cara terhindar dari Corona, waspada dengan mengikuti protokol kesehatan dan berdoa mohon ampun,” kata Bajuri yg juga pengurus PAMMI (Persatuan Artus Musik Melayu-Dangdut Indonesia) Jatim.

Sebelumnya, Bajuri mengkritik lagu terbaru Rhoma Irama berjudul  Virus Corona menjiplak lagu Terbelenggu karya Murrad Haris yang dipopulerkan Elvie Sukaesih dan Rana Rani.

Sebagai penggemar Rhoma Irama, Bajuri yang menyebut dirinya sebagai Forsa kultural (Fans of Rhoma & Soneta) ini merasa kecewa atas keteledoran Raja Dangdut dalam memilih nada.

Sebagai wujud rasa kekecewaannya tersebut, Bajuri membikin lagu khusus untuk Corona. “Ini bukan menandingi Rhoma. Karena kalau beliau, belum ada yg bisa mengalahkan sampai saat ini,” kata Bajuri yang juga Dirut perusahaan travel umrah dan haji.

Lagu Waspada Corona bernuansa dangdut religi modern dengan sentuhan bunyi alat musik rebana. Disebut dangdut modern, karena tidak hanya ada gendang dan suling yang mendominasi tapi disertai drum dan guitar akustik.

Bajuri juga mengajak umat Islam untuk tetap tinggal di rumah saja dengan berdoa dan berkarya semampunya. Di akhir lagu, bajuri mengajak masyarakat memohon ampun kepada Allah agar Corona segera dipulangkan.

Pemilik label lagu Waspada Corona, H Eko Achwanto dari Comoditi Record Surabaya merasa yakin lagu ini akan diterima masyarakat. Selain lirik dan lagunya mudah dihafal, juga warna musiknya biasa didengar di Indosiar.

“Saya yakin, kalo didengarkan berulang-ulang pasti nikmat. Sekaligus pesan sosial agar di rumah saja dan tetap berdoa selama bulan Ramadan,” kata Eko. (cha/ian)