Dapur Umum Siap Pasok 600 Kotak Makanan

Pandemi Covid-19, 525 KK Warga Malang Terima Bantuan 10 Kg Beras

0
PEDULI SESAMA: Bupati Malang HM Sanusi bagikan nasi kotak kepada tukang becak di stadion Kanjuruan, Kepanjen. (Foto: usama/ kadenews.com)

MALANG-KADENEWS.COM: Wilayah Kabupaten Malang masuk zona merah Covid-19. Tentu kondisi ini akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat,  setelah pemerintah memberlakukan physical distancing (jaga jarak) dan stay at home alias berdiam diri di rumah saja.

Untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19, Pemkab Malang menyiapkan dapur umum di Stadion Kanyuruhan, Kepanjen.

“Dapur umum ini akan menyediakan 300 kotak sampai 600 kotak makanan untuk masyarakat seperti tukang becak, dan warga lainnya yang tidak mampu. Terutama kepada warga yang terdampak virus corona ini. Dapur umum ini akan ada selama masa darurat Covid-19 untuk memasok makanan ke semua zona merah,” Kapolres Malang AKBP Hendri Umar, Rabu (15/4/2020).

Penjelasan itu disampaikan kapolres saat meninjau dapur umum bersama jajaran Forkopimda, Bupati Malang HM Sanusi, Ketua DPRD Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto, dan Kodim Baladika 0818 Letkol Inf Ferry Muzawwad.

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar menjelaskan, kegiatan bagi-bagi makanan akan dilaksanakan tiga kali seminggu.“Setiap polsek yang ada warganya terdampak positif, akan kita bagikan ke sana makanannya. Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang membagikan ke rumah penduduk. Ini merupakan salah satu program kemanusiaan dari Polres Malang dengan Kodim 01818,” terangnya.

Tak hanya membagikan makanan gratis, Pemkab Malang juga membagikan bantuan beras seberat 10 kg serentak kepada 525 ribu kepala keluarga (KK) di Kabupaten Malang.

Pembagian sembako beras tersebut dipimpin Bupati Malang HM.Sanusi, di Balai Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, WRabu (15/4/2020).

“Hari ini kita bagikan kepada 525 ribu KK dari total 760 ribu KK di Kabupaten Malang, per KK mendapat 10 kg beras, dan nanti bertahap akan kita serahkan juga 1 kg telur,” kata Sanusi.

Bantuan sembako tersebut, lanjut Sanusi merupakan bentuk perhatian Pemkab Malang untuk meringankan beban masyarakat. Hal ini terkait imbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah pasca merebaknya wabah Covid-19l di Kabupaten Malang.

Ia juga mengajak masyarakat bersama menyatakan perang terhadap Corona. Caranya dengan berdiam diri di rumah, hindari kerumunan massa dan gunakan masker serta budayakan cuci tangan denga sabun dan air mengalir. “Dengan mantaati imbauan tersebut kita semua berharap wabah Corona segera berakhir,” harapnya.

Sanusi menjelaskan anggaran yang digunakan untuk percepatan penanganan dan pencegahan Corona di Kabupaten Malang sebesar Rp 112 miliar.

“Anggaran itu berasal dari anggaran perjalanan dinas Kabupaten Malang sebesar Rp 22 miliar, dan sisanya berasal dari anggaran Silpa tahun 2019,” jelasnya.

Sementara Kadinsos Kabupaten Malang H. Nurhasyim SH, Msi menjelaskan tidak menutup kemungkinan jumlah penerima bantuan beras ini bertambah. “Kita persilahkan jika ada masyarakat miskin yang terdampak Covid-12 untuk  mengurus ke desa dan diajukan ke Dinsos lewat kecamatan,” jelas Nurhasyim.

Terkait update penderita Covid-19, Kepala Dinas Kesehatan Malang, drg. Arbani Mukti Wibowo menjelaskan jumlah ODR (orang dengan risiko, red)  3.384 orang dan ODP (orang dalam pemantauan) 241 orang.  “Sedangkan PDP (pasien dalam pengawasan) 96 orang,” jela drg. Arbani. (sam/ian)