Kasad Tutup TMMD 103 di Perbatasan RI-Malaysia

0
UPACARA: Kasad Jenderal TNI Mulyono saat menutup TMMD 103 di Muara Wis, wilayah Perbatasan RI-Malaysia.

KALTIM-KADENEWS.COM:
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono  menutup kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 tahun 2018 di wilayah perbatasan Muara Wis, Kabupaten Kabupaten Tenggarong, Provinsi Kalimantan Timur.

Upacara penutupan ini melibatkan  warga masyarakat setempat, Selasa (13/11/2018) pagi.

Sebelum upacara, Kasad bersama Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto begitu mendarat di Muara Wis menggunakan helikopter, langsung diajak ke Lamin (Rumah Adat Kalimantan Timur) untuk dilakukan prosesi tepung tawar. Kedatangan Kasad diiringi musik adat Dayak Muara Wis juga disambut anak-anak sekolah dasar sambil mengibarkan bendera merah putih berukuran mini.

Menurut Kasad, semangat kebersamaan seperti inilah merupakan hakikat dari kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Kemanunggalan ini merupakan roh perjuangan bangsa Indonesia dan selaras dengan visi pemerintah pusat melalui kebijakan Membangun Indonesia dari Pinggiran.

Khususnya dalam hal pembangunan di daerah-daerah yang sulit tersentuh guna mendukung pemerataan pembangunan dan kesejahteraan nasional.

“Selain itu, terdapat nilai-nilai yang ingin digelorakan yaitu semangat gotong-royong. Serta memantapkan apa yang saya sebut sebagai imunitas bangsa, yang saat ini sudah dirasakan mulai luntur,” tegasnya.

Konsep ini menurut Kasad, merupakan salah satu jawaban atas kondisi bangsa yang semakin rentan akan pengaruh buruk modernisasi dan globalisasi.

Sehingga lebih mementingkan pembangunan fisik dan melupakan bahwa pembangunan nilai-nilai luhur bangsa yang juga sama pentingnya.

Kasad juga menyampaikan bahwa selain itu juga dilaksanakan pembangunan dan rehabilitasi puluhan jembatan, rumah ibadah dan sekolah, serta perbaikan rumah-rumah tidak layak huni dan berbagai prasarana sanitasi untuk masyarakat.

“TMMD juga sesungguhnya membawa misi khusus, yaitu untuk ingin menyatukan kembali perbedaan dalam masyarakat guna mencegah potensi perpecahan dan berkembangnya intoleransi, serta menumbuhkan kedekatan antara rakyat dengan prajurit TNI,” tegas alumni Akmil 1983 ini. (bob)