Kabupaten Malang Krisis ASN Guru TK hingga SMP

0
Para pengurus PGRI Kabupaten Malang foto bersama Bupati HM Sanusi (tiga dari kiri)

MALANG-KADENEWS.COM: Kabupaten Malang mengalami krisis  guru aparatur sipil negara (ASN). Dari kebutuhan  13.162 guru ASN yang tersedia hanya 7.046 orang. “Jumlah guru itu dari tingkat TK sampai SMP sesuai yang kami tangani,” ungkap Plt Kepala Bidang Teknis Pendidikan, Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Malang, Deneg di Pendopo Dinas Pendidikan (Diknas) setempat, Senin (15/11/2021).

Adiono mantan Kabid Tenaga Teknis Pendidikan yang kini menjabat tenaga fungsional  menambahkan kebutuhan ASN guru TK di Kabupaten Malang 37 orang, SD 10.573 orang, dan SMP 3.002 orang.

“Guru SMP ini ada dua, SMPN dan SMP satu atap. Untuk kebutuhan ASN guru di SMPN 2.551 orang. Sdangkan kebutuhan ASN guru pada SMP satu atap 451 orang,’’ rincinya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Dr. Rahmat Hardiyono dan Wakil Ketua Komisi IV DPRD setempat Dra Hj Tutik Yuniarni.

Menurut Andiono jumlah ASN guru TK hanya ada 26 orang, guru SD 5.311 orang, guru SMP negeri dan SMP satu atap 1.709 orang. “Ini belum untuk tenaga pengawas dan penilik Sanggar Kegiatan Belajar, DPK TK dan DPK SMP dan lain sebagainya,’’ urainya.

Ia mengatakan kebutuhan total baik guru, pengawas dan penilik, SKB dan DPK TK serta DPK SMP sebanyak14.254 orang. Sedangkan jumlah riil dari yang dikelola Diknas hanya 7.500 orang. “Jadi kalau ditotal kekurangan semuanya mencapai 6.754, orang’’ tambahnya.

Untuk memenuhi kebutuhan kekurangan guru, Adiono mengatakan memanfaatkan tenaga Guru Tidak Tetap (GTT). Jumlah GTT di Kabupaten Malang mencapai 5.392 orang.

“Jika moratorium (rekrutmen ASN, red) kembali diterapkan, maka kekurangan ASN guru pun semakin banyak. Apalagi setiap bulan  ada guru yang pensiun,’’ ujar Adiono.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr Rahmat Hardjono mengatakan kondisi kerisis guru ASN sudah lama terjadi. Kondisi ini diperparah adanya guru yang pensiun setiap bulannya.

“Makanya sampai terjadi rangkap jabatan kepala sekolah SDN. Ada sekitar 200 lebih kepala SD rangkap jabatan dan sekitar 15 untuk SMPN,” jelasnya.

 

Menurutnya tahun 2020 ada rekrutmen  38 pengawas SD dan 16 pengawas SMP. Tahun 2021 ada rekrutmen pengawas dan diklat kepala sekolah. Dari 174 peserta yang lolos seleksi 128 orang. Rinciannya 100 calon kepala SDN dan 28 calon kepala SMPN.

Ketua PGRI Kabupaten Malang Dwi Sucipto mengakui terjadinya krisis ASN guru SD dan SMP di Kabupaten Malang. “Kondisi  itu akan terus berlangsung sampai tahun depan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang Mohammad Saiful Efendi dan wakil ketua Dra. Hj. Tutik Yuniarni menyoroti kekurang ASN guru SD dan SMP di Kabupaten Malang.

“Seharusnya Bupati Malang HM Sanusi segera melantik dan mengukuhkan kepala SDN dan SMPN di Kabupaten Malang sekalian pengawas SD dan SMP,l tegas Tutik Yuniarni. (sam/ian)