“Begadang” Lailatul Qodar

0

Oleh: A. Bajuri

Tahukah Anda, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah “begadang” semalam suntuk di 10 hari terakhir bulan Ramadan? Benarkah hanya untuk berburu “Lailatul Qodar”?

SUATU hari, istri Nabi Muhammad SAW, Sayyidah Aisyah, didatangi para sahabat dan bertanya tentang apa yang dilakukan suaminya saat bulan Ramadan.

Sayyidah Aisyah menceritakan, bahwa kebiasaan Rasullah di bulan Ramadan adalah bersungguh-sungguh meningkatkan ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadan, terutama di malam-malam tanggal ganjil, malam 21, 23, 25, 27 dan 29.

“Beliau melakukan 3 M, yaitu menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan menjauhi istri (tidak berhubungan suami-istri),” tegas Sayyidah Aisyah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Sahih Muslim.

Dalam terminologi sekarang, menghidupkan malam itu sama dengan tidak tidur semalaman. Dan dalam istilah bahasa Indonesia, dikenal dengan kata “begadang”, sebagaimana judul lagu Raja Dangdut Rhoma Irama.

Mengapa Rasulullah mau melakukan “begadang” dan berusaha membangunkan keluarganya? Jawabannya sederhana: karena Rasul tahu betapa penting dan besarnya pahala “begadang” di malam-malam terakhir bulan Ramadan.

“Kejarlah Lailatul Qodar pada 10 hari terakhir Ramadan,” ujar Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhori dan Imam Muslim atau biasa disebut hadis yang disepakati (muttafaqun alaih).

Dari sini kita tahu, bahwa begadang untuk mengejar “Lailatul Qodar” itu sangat dianjurkan. Karena sebagaimana penjelasan Allah di Alquran, bahwa ibadah 1 malam yang bertepatan dengan Lailatul Qodar itu setara dengan ibadah selama 83 tahun.

Lalu kapan pastinya Lailatul Qodar datang? Hanya Allah yang Maha Tahu. Tapi para ulama memberikan tips bagaimana cara mendapatkan Lailatul Qadar.

Imam Ghozali, ulama terkenal di abad ke 5 Hijriyah dan Abu Hasan Asyadzili, ulama terkenal di abad 12 yg juga pendiri Tariqot Asyadziliyyah, memberikan Teori Awal Puasa untuk menentukan Lailatul Qodar.

Teori ini aplikasinya cukup mudah, yaitu dengan melihat hari apa dimulainya puasa Ramadan. Contoh, bila puasa dimulai hari Senin, maka Lailatul Qodar terjadi pada tgl 25 Ramadan. Tapi bila awal puasa dimulai hari Selasa, maka Lailatul Qodar akan jatuh pada tanggal 27 Ramadan.

Itu artinya, menurut Imam Ghozali dan Abu Hasan Asyadzili, bahwa untuk Ramadan tahun 1442 atau tahun 2021 ini, maka Lailatul Qodar akan jatuh pada 6 Mei 2021 atau malam 27 Ramadan.

Jadi, ayo begadang selama 6 malam pada malam 21, 23, 25, 27 dan 29 Ramadan. Namun bila Anda berhalangan, setidaknya ayo begadang semalam di tanggal 27 Ramadan atau 6 Mei 2021 malam.

Inilah begadang yang diperbolehkan, begitu kata Rhoma Irama sebagaimana dalam singlenya yang terkenal sejak tahun 1970-an. (*)