Gempa Bumi di Jawa Timur

Delapan Korban Meninggal Dapat Santunan Masing-Masing Rp 10 Juta

0
AMBRUK: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau bangunan yang roboh di Kabupaten Malang. (usamah/kadenews.com)

MALANG – KADENEWS.COM: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat yang tinggal di bantaran aliran sungai besar, pegunungan dan perbukitan, mewaspadai ancaman tanah longsor dan banjir bandang pasca kejadian gempa bumi di selatan Jawa Timur, Sabtu (10/4).

AMBRUK: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau bangunan yang roboh di Kabupaten Malang. (usamah/kadenews.com)

“Berdasarkan informasi yang dirilis BMKG, beberapa wilayah di Jatim akan mengalami hujan sedang hingga lebat hari ini, Minggu (11/4). Hujan ini dikhawatirkan akan memperbesar potensi bencana susulan berupa tanah longsor dan banjir bandang karena struktur dan kondisi tanah labil,” ungkap Khofifah disela- sela kunjungan ak8bat gempa di Kecamatan Turen- Dampit dan Ampel Gading Kabupaten Malang, Minggu (11/4).

Adapun daerah yang diprediksi diguyur hujan tersebut yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto,  Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.

PEDULI GEMPA: Gubernur Khofifah memberikan santunan kepada keluarga korban.

“Tetap waspada, jangan lengah. Jika memang hujan deras, segera jauhi lereng dan hindari berada di lembah sungai. Cari tempat yang aman, lapang tanpa penghalang,” terang Khofifah.

Seperti diketahui, Gempa bumi telah mengguncang Kabupaten Malang, Lumajang dan Blitar – dan beberapa daerah sekitar di wilayah Jawa Timur, pada Sabtu (10/4) siang. BMKG memperbarui kekuatan gempa menjadi 6,1 magnitudo dari yang sebelumnya tercatat 6,7 magnitudo. BMKG memastikan gempa ini tak menimbulkan ancaman tsunami.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (10/4) tercatat sebanyak 8 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, dan 22 orang luka ringan akibat bencana alam tersebut.

Gempa bumi itu juga mengakibatkan ratusan rumah, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan mulai dari kategori rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat.

“Semua biaya perawatan korban luka menjadi tanggungan Pemkab, jika dirawat di RS milik Pemprov akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Jatim. Sementara untuk korban meninggal akan diberikan santunan kematian masing- masing sepuluh juta,” pungkas Khofifah.

Seperti diketahui, korban jiwa akibat gempa hingga Sabtu (10/4) pukul 21.00 WIB mencapai 8 orang.

Data dari BPBD Jatim, ada 8 orang yang meninggal dunia sebanyak 5 orang di Lumajang, 3 orang di Malang. Sementara, 25 korban luka mulai ringan, sedang, hingga berat.

Rinciannya di Kabupaten Lumajang korban meninggal  5 orang, korban luka berat 1 orang, korban luka ringan10 orang.

Identitas korban yang meninggal:

1. Ahmad Fadholi, alamat Desa Tempurrejo RT 002 RW 002 Kecamatan Tempursari, meninggal dunia di ruang jenazah RSUD Pasirian
2. Sri Yani, 46 tahun, alamat Desa Tempurrejo RT 002 RW 002 Kecamatan Tempursari, meninggal dunia saat dirujuk ke RS Haryoto.
3. Juwanto, RT 04 RW 09 Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari, meninggal tertimpa reruntuhan bangunan.
4. H. Nasar alias H. Amin, RT 01 RW 03 Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari, meninggal tertimpa reruntuhan bangunan.
5. Bonami, alamat Blok Halimo, Desa Kaliuling, Kec. Tempursari, meninggal tertimpa reruntuhan bangunan.

Korban gempa di Malang meninggal 3 orang, luka ringan 2 orang karena tertimpa materian rumah.

Identitas korban meninggal:

1. Imam alamat Desa Sidorenggo RT 32 Ds. Sidorenggo Kec. Ampelgading.
2. Munadi 70 tahun alamat RW3/RT 12 Desa Wirotaman, Kec. Ampelgading.
3. Misni 53 tahun, alamat Dusun Krajan RT. 01 RW. 01 Desa Tamanasri, Kec. Ampelgading.

Sedangkan di Blitar korban luka ringan 8 orang,  di Tulungagung orban luka ringan  1 orang, di Jember korban luka ringan 1 orang, di Kota Blitar korban luka ringan 2 orang. (sam/ian)